03 Mei 2010

Diperiksa Pajak? Siapa Takut!

Seperti yang pernah saya tulis di blog ini sebelumnya bahwa Imamatek melapor kelebihan bayar pajak. Pada akhir bulan April 2010 kemarin Imamatek sudah selesai diperiksa pajak.

Berikut sharing yang bisa saya ceritakan. Semoga bermanfaat bagi yang akan menghadapi pemeriksaan pajak.

Sejujurnya saya terkejut dengan proses pemeriksaan pajak yang terjadi. Di luar dugaan saya, pemeriksaan berjalan dengan sangat lancar. Tim pemeriksanya sangat sopan serta ilmu akuntansi & perpajakannya pun sangat tinggi.

Pada awalnya mereka meminta semua dokumen yang berhubungan dengan laporan keuangan. Sambil jalan, mereka juga meminta dokumen-dokumen pendukung bisnis lainnya, seperti akta perusahaan, SIUP, dsb-nya.
Mereka juga meminta laporan General Ledger (GL) secara detail selama 1 tahun dalam format Excel. Ternyata data ini mereka lakukan 'posting' sendiri dan ditabulasi per akun per bulan. Setiap transaksi, berdasarkan keterangan yang diisi, akan dievaluasi apakah sesuai dengan peraturan perpajakan yang sedang berlaku.

Tim pemeriksa pajak mengakui bahwa mereka terbantukan karena data GL yang diberikan oleh Imamatek sangat lengkap dan rapi sehingga mempermudah mereka untuk memeriksa. Saya tanyakan: "Apa yang terjadi bila data tidak rapi?" Mereka katakan akan melakukan pemeriksaan dokumen dan pihak ketiga. Mereka akan mencari data dari KPP lain yang ada hubungannya serta dari customer/vendor perusahaan yang bersangkutan.

Ada 1 hal penting yang ingin saya share. Pemeriksaan pajak selalu mengandalkan dokumen. Oleh sebab itu Anda harus memastikan semua hal/kejadian yang berhubungan dengan bisnis/pajak/transaksi jual beli, pastikan sudah didukung dengan dokumen resmi. Sebagai contoh: Apabila Anda ingin membuat sebuah program marketing promo, pastikan program tersebut ada dokumennya. Kalau tidak ada, bisa-bisa diskon tersebut tidak diakui oleh pajak.

Singkat cerita, setelah melewati masa pemeriksaan lebih dari 1 bulan yang melelahkan, akhirnya dikeluarkanlah hasil pemeriksaan pajak. Dijabarkan semua temuan-temuan yang didapati. Ternyata semua temuan tersebut dirincikan hingga serinci-rincinya. Kami sebagai WP akan dijelaskan hasil temuan tersebut 1 per 1. Apabila ada keberatan yang muncul, WP masih bisa memberikan argumentasi/bukti/pasal. Apabila argumentasi/bukti tersebut diterima, maka tidak menutup kemungkinan temuan tersebut akan dibatalkan.

Apabila ada temuan yang tidak disetujui oleh WP, maka temuan tersebut tetap akan ditetapkan, namun WP masih mempunyai waktu 3 bulan untuk menyampaikan surat keberatan. Setelah dari situ, dalam waktu 12 bulan akan diproses keberatan tersebut oleh pihak pengadilan.

Singkat cerita, Imamatek didapati ada beberapa temuan yang disetujui (berarti harus bayar kekurangannya), ada temuan yang dibatalkan, dan ada pula temuan yang tidak disetujui (yang nantinya akan dibuat surat keberatan).

Yang mengejutkan adalah, setelah proses pemeriksaan berakhir, tim pemeriksa menyampaikan permintaan maaf kepada kami. Sungguh mengejutkan. Mereka begitu menghormati WP sebagai partner.

Kesimpulan: Pemeriksaan pajak bukanlah sesuatu hal yang perlu ditakuti. Sepanjang kita sudah melapor pajak dengan benar, maka kebenaranlah yang akan membebaskan kita.
Diperiksa pajak? Siapa takut!

22 Februari 2010

Who Am I?

Apakah kita pernah berhenti sejenak dari kesibukan kita sehari-hari untuk memikirkan mengapa kita ada di dunia ini?
Berapa banyak di antara kita yang sudah menyadari apa tujuan hidup kita?
Apa resikonya apabila kita tidak mengetahui apa tujuan hidup kita?

Saya pribadi percaya bahwa Tuhan menciptakan kita dengan sebuah tujuan tertentu. Tujuan itu bahkan sudah ada sebelum kita diciptakan.
Semua produk ada dimulai dari ide. Setuju?

Sebelum notebook ada, Steve Jobs sudah memiliki konsep tersebut di benaknya. Dia bahkan sudah membuat prototype notebook dari kardus untuk dipresentasikan di rapat direksi.

Dengan kata lain, Setiap produk berasal dari sebuah ide. Penciptaan (atau kita boleh sebut dengan 'Product Launching') merupakan petunjuk bahwa ada tujuan yang telah dimulai.

Kembali ke manusia. Dengan analogi yang sama, setiap kelahiran manusia harusnya merupakan petunjuk bahwa ada Tujuan Tuhan yang telah dimulai. Pertanyaannya adalah apakah kita sudah mengetahui hal tersebut.

Bagaimana kita bisa tahu tujuan hidup kita? Ada pepatah mengatakan: Seek and you will find. Carilah. Bertanyalah. Kepada kita harus bertanya? Kepada siapa lagi kita harus bertanya selain kepada pencipta kita?
Siapa orang yang paling tepat untuk ditanyakan tentang tujuan sebuah ponsel diciptakan selain kepada si perancangnya?

Tapi hal ini bagi sebagian orang agak skeptis. Bagaimana kita bisa 'bertanya' kepada Yang Di Atas?
Saya akan berikan petunjuk cara lain untuk mencari tujuan hidup Anda:

Berikut beberapa pertanyaan yang bisa Anda jawab:
1. Apa yang membuat Anda selalu bersemangat?
2. Apa kerinduan Anda yang selalu datang?
3. Hal apa yang selalu Anda impikan?
4. Apa yang membuat Anda marah dan ingin Anda benahi?
5. Apa yang Anda bersedia lakukan walaupun tidak dibayar?
6. Apa yang orang lain sering minta tolong kepada Anda?
7. Apa yang membuat Anda damai & puas?
8. Terakhir, apa yang Anda lakukan untuk memuliakan Yang Di Atas?

Semoga dari pertanyaan di atas bisa membimbing Anda untuk menemukan tujuan hidup Anda.

17 Februari 2010

What Business Are We In?

Pada suatu hari ketika saya sedang menjadi pembicara di radio Pas FM 92,4 MHz, ada seorang yang menelepon ke studio untuk melakukan interaksi. Beliau dengan berbaik hati menyampaikan bahwa di internet ada tersedia banyak software akuntansi bajakan. Dia mengingatkan bahwa bisnis saya bisa terancam untuk gulung tikar.

Sambil tersenyum saya menjelaskan kepada beliau bahwa kami tidak khawatir mengenai hal itu karena kami tidak melihat diri kami sebagai perusahaan yang menyediakan software akuntansi, melainkan penyedia solusi bisnis. Kami melihat software akuntansi hanyalah sebuah alat bantu. Selayaknya alat bantu lainnya, siapa pengguna alat itulah yang lebih penting.

Bagi customer, tidak ada gunanya mereka memiliki software akuntansi apabila software tersebut tidak di-setup dengan benar. Software tersebut akan menjadi barang rongsokan belaka.

Mengapa pertanyaan 'What Business Are We In?' ini sangat penting untuk dijawab? Contoh kasus: perusahaan rel kereta api yang melihat dirinya sebagai perusahaan yang bergerak di bidang kereta api akan hilang ditelan jaman. Berbeda dengan perusahaan kereta api yang melihat dirinya adalah perusahaan transportasi, dengan mudah akan beradaptasi dengan perkembangan teknologi, dalam hal ini pesawat terbang.

Nah, mari kita evaluasi lagi apa yang sebetulnya yang menjadi bidang perusahaan Anda? Coba tanyakan: Mengapa customer Anda membeli dari Anda? Apa yang sebetulnya yang mereka butuhkan dari Anda?

Contoh yang lain: Anda mempunyai toko bunga. Dengan mudah Anda akan terjebak dengan jawaban: Bisnis saya bergerak di bidang jual beli bunga. Tidak. Anda tidak bergerak di bisnis jual beli bunga. Anda sedang berbisnis: komunikasi. Anda menyampaikan pesan seseorang.

Apa untungnya bagi Anda setelah mengetahui Anda ada di bisnis Apa? Untungnya adalah dengan mudah Anda bisa menyesuaikan produk atau jasa yang Anda jual kepada pelanggan Anda tanpa mengubah/keluar dari misi perusahaan Anda. Dengan adanya diferensiasi ini bisa membuat Anda memiliki USP yang kuat dibandingkan kompetitor Anda.

19 Januari 2010

Peluang di Bisnis Software Akuntansi

KOMPUTER kini memang telah menjadi perlengkapan wajib banyak pengusaha kelas kecil dan menengah (UKM). Namun, ternyata, ini tak berarti para pengusaha UKM itu telah memanfaatkan komputer untuk mengelola keuangan mereka agar menjadi lebih rapi.

Buktinya, meski tak ada data resmi, Ketua Asosiasi Piranti Lunak Telematika Indonesia (Aspiluki) Djarot Subiantoro melihat, jumlah pengguna peranti lunak (software) akuntansi masih sedikit.

Selain perusahaan-perusahaan skala besar, hanya sebagian UKM yang telah mengadopsi software akuntansi. Menurut Djarot, banyak perusahaan skala menengah dengan omzet antara Rp 1 miliar hingga Rp 10 miliar per bulan memakai software ini.

Kondisi ini menyediakan peluang yang sangat besar bagi para pembuat software lokal. Apalagi, menurut Fadil Fuad Basymeleh, pendiri PT Zahir Internasional, di Indonesia ada tak kurang dari 40 juta UKM yang bisa menjadi pasar software akuntansi ini.

Pemain masih sedikit


Selain itu, pemain di pasar software akuntansi, terutama yang membidik segmen UKM, belum terlalu banyak. Betul, kini sudah ada sekitar 20 produsen software akuntansi di Indonesia. "Tapi, yang membidik skala menengah, saat ini hanya sekitar tiga perusahaan," tukas Mas Agung Sachli, pemilik Integritas Makmur Mandiri, produsen peranti lunak akuntansi merek FINA. Mas Agung mengaku, FINA termasuk pemain kelas menengah ini. Pesaingnya adalah Accurate dan Zahir Accounting.

Sementara, Aspiluki mencatat, ada enam perusahaan yang membuat software akuntansi untuk UKM. "Karena lahan yang belum tergarap tinggi, pertumbuhan pengguna software akuntansi ini berkisar 20% tiap tahunnya. Tapi jumlah produsennya tetap," tukas Djarot.

Cuma, pengusaha yang masuk pasar software akuntansi ini harus siap menghadapi banyak tantangan. Mas Agung sendiri menyebut ada beberapa alasan yang membuat pengusaha UKM enggan memakai peranti lunak akuntansi. Pertama, belum banyak UKM yang menggunakan jasa akuntan. Kedua, belum ada patokan yang jelas mengenai standar harga software akuntansi.

Harga software akuntansi bisa mulai dari puluhan ribu rupiah sampai puluhan juta rupiah per paket. "Kompetitor ada yang pasang harga satu paket Rp 1 juta untuk satu orang pemakai. Ada juga yang Rp 5 juta per paket untuk dipakai sampai 20 orang pegawai," ujar Mas Agung.

Masalahnya, hingga saat ini, belum ada pihak yang mau mengevaluasi dan membandingkan kelebihan serta kekurangan paket masing-masing software itu. "Sehingga bagi pebisnis, terutama yang tidak mengerti TI, membeli software akuntansi seperti masuk ke hutan belantara," lanjutnya. Ketiga, banyak pengusaha masih meyakini, semakin berantakan pembukuan, mereka akan semakin aman menghindari pajak.

Namun, baik Mas Agung maupun Djarot yakin, dengan penerapan standar pajak yang ketat saat ini, dalam waktu satu atau dua tahun ke depan, jumlah perusahaan skala menengah yang memakai software akuntansi akan meningkat pesat.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Djarot menyarankan perusahaan pembuat software akuntansi segera mengembangkan produknya agar mempunyai nilai plus ketimbang hanya sebagai software penghitung rugi laba saja.

"Produsen harus kreatif melengkapi software akuntansinya dengan aplikasi bisnis dan manajemen lainnya sehingga juga bisa membantu keputusan bisnis," kata Djarot. Singkat kata, kata Djarot, software itu harus bisa menjadi solusi bisnis bagi pemakainya.

Aspiluki sendiri saat ini sedang gencar mengedukasi perusahaan-perusahaan skala menengah untuk menggunakan software akuntansi. "Kami bilang, jangan lihat biayanya, tapi lihat valuenya," tutur Djarot.

Sementara, Fadil mengingatkan agar pengusaha software juga berani memberikan layanan purna jual bagi pelanggannya. Dengan jaminan ini, para pengguna tentu akan merasa lebih nyaman.

Baik Djarot maupun Mas Agung bilang bahwa kondisi krisis saat ini tak berpengaruh terhadap penggunaan software akuntansi. "Di satu sisi memang ada industri yang kolaps. Tapi di sisi lainnya masih ada yang bertumbuh. Tinggal bagaimana produsen melihat dan memanfaatkan peluang tersebut," kata Mas Agung.

Mas Agung mengungkapkan, kini software akuntansi FINA yang terbit sejak 2006 telah merambah sebagian besar Jakarta dan Surabaya. "Saat ini kami punya 600 pelanggan dengan omzet sekitar Rp 300 juta per bulan," lanjut Mas Agung.

Produk FINA sendiri tersedia dalam dua paket. Pertama, harga Rp 17 juta untuk tiga pengguna. Kedua, harga Rp 29 juta untuk enam pengguna. "Di saat krisis, yang harga Rp 29 juta malah lebih laku," imbuhnya

Mas Agung juga mengaku, sejak pertama kali diluncurkan pada 2006, fitur dasar FINA belum banyak mengalami perubahan. Akan tetapi, fitur FINA sangat fleksibel mengadopsi perubahan seperti perubahan aturan pajak.

Sementara, dengan harga paket antara satu juta sampai belasan juta rupiah, Zahir Accounting telah menggaet ribuan pelanggan. Menyiasati krisis, Zahir meluncurkan Zair Merdeka, yakni paket software akuntansi yang dijual dengan sistem sewa prabayar.

Sumber: Kontan.