03 November 2013

Mengapa Saya Menjadi Pebisnis?

Satu hari saya kedatangan seorang tamu dari luar negeri. Kami membahas tentang sebuah kerja sama bisnis yang saling menguntungkan. Setelah pembahasan bisnis selesai, kami mulai membahas hal-hal yang lebih personal, seperti: Hobi, dan sebagainya. Ternyata sang tamu mempunyai hobi karaoke. Nah, diajaklah saya untuk malam ini menemani dia ber-karaoke. Saya Oke-kan. Kebetulan saya juga suka nyanyi (walaupun dengan suara yang pas-pasan). Yang membuat saya terkejut adalah: saat masuk ke ruang karaoke, dia memesan 3 gadis untuk menemani kami bernyanyi. Kalau saya tolak takut menyinggung perasaan sang tamu yang sudah pesan. Jadilah kami (bertiga) bernyanyi dengan ditemani masing-masing oleh gadis yang usianya setengah dari saya.

Kejadian di atas membuat saya ingat lagi mengapa saya memulai bisnis saya. Alasan pertama adalah: Agar saya mempunyai pilihan. Pilihan untuk melayani pasar tertentu yang tidak mengharuskan saya untuk meng-entertain tamu atau customer atau prospek.

Bukan cuma persoalan entertain di dunia malam yang saya tidak suka. Sejak awal saya menjalankan bisnis, saya sudah mengharamkan praktek mark-up atau memberikan fee kepada orang dalam. Saya lebih baik tidak menjual kepada perusahaan tersebut dari pada harus menanggung teguran hati nurani yang tidak mungkin bisa saya abaikan. Berdasarkan pertimbangan di atas, saya memutuskan untuk memilih pasar Small & Medium Enterprise (SME).

Memilih pasar SME tentu saja ada konsekuensinya. Kalau menggarap pasar Enterprise, gebuk 1 'nyamuk' bisa hidup 1-2 tahun. Hal yang berbeda dengan pasar UKM. Kami harus gebuk 10 sampai  20 'nyamuk' untuk bisa hidup 1 bulan.

Alasan kedua saya memulai bisnis sendiri karena saya termasuk orang yang tidak bisa disuruh-suruh. Saya ingin mempunyai kebebasan untuk mewujudkan visi yang Tuhan taruh di dalam kepala saya. Agak repot bila setiap kali ada visi baru, saya harus minta ijin dulu dengan atasan saya agar bisa diwujudkan. Itu sebabnya saya keluar dari pekerjaan saya yang pertama dan yang terakhir.

Alasan ketiga adalah alasan klasik: Sebagai pebisnis, langit adalah batasnya. Bila saya hanya bekerja sebagai karyawan, maka income tertinggi saya adalah gaji plus segala tunjangan & insentifnya. Tapi bila saya jadi pebisnis, maka penghasilan saya bisa setinggi yang bisa saya capai. Namun konsekuensinya adalah: pebisnis juga tidak mempunyai lantai yang solid untuk diinjak. Dengan kata lain, sisi lain dari kalimat: 'langit adalah batasannya' adalah 'tidak ada bumi yang dipijak'. Kalimat kedua inilah yang terkadang membuat ciut orang untuk terjun ke dalam bisnis. Namun karena saya adalah tipe yang hantam kromo, saya putuskan untuk terjun ke bisnis tanpa banyak berhitung. Saya mensyukuri keputusan yang saya ambil 17 tahun yang lalu.

Alasan terakhir saya menjadi pebisnis adalah: Dengan menjadi pebisnis saya bisa mengubah hidup banyak orang. Seorang lulusan SMK yang kerja di Imamatek, setelah 4 tahun bekerja, bisa mempunyai pendapatan 2 hingga 3 kali lipat dari UMP. Ada banyak karyawan yang selepas bekerja dari Imamatek, memulai usahanya sendiri. Saya tidak pernah khawatir karyawan keluar dari Imamatek dan menjalani karir atau usahanya sendiri. Semakin tinggi karir / usahanya dia di luar Imamatek, semakin bangga saya karena sudah berhasil memberikan sedikit kontribusi di dalam hidup yang bersangkutan.

Demikian sharing dari saya. Semoga bermanfaat bagi Anda terutama yang sedang dilema apakah mau pindah kuadran dari employee ke business owner. Atau bagi yang sudah terjun ke Business Owner namun mulai mempertanyakan keputusan tersebut dan sedang mempertimbangkan untuk kembali lagi jadi Employee.

18 Oktober 2013

Cara Meningkatkan Daya Saing Industri Manufaktur Indonesia

Sebagai penyedia software akuntansi untuk pebisnis Indonesia, saya sering menghadapi situasi di sebuah perusahaan manufaktur yang ingin mencatat biaya produksi. Tujuan mereka mencatat biaya produksi adalah untuk mengetahui Harga Pokok Produksi (HPP). Pada akhirnya bila produk tersebut dijual, akan timbul Harga Pokok Penjualan (HPP).

Bagi Anda yang pernah kuliah di jurusan Akuntansi dan mengambil mata kuliah Cost Accounting di Intermediate 1, tentunya Anda akan diajarkan bahwa HPP atau bahasa Inggris-nya adalah Cost Of Goods Manufactured (COGM) terdiri dari:

  1. Cost dari bahan baku (Raw Material)
  2. Biaya langsung / Direct cost / Direct Labor
  3. Overhead pabrik (Factory/Manufacturing Overhead atau FOH/MOH).
Maka akan didapatlah HPP.

Apakah ada yang salah dengan rumus di atas? Tidak ada yang salah bila digunakan pada situasi yang tepat. Namun bila disalah gunakan, maka akan berakibat menurunnya daya saing produk Anda dipasaran.

Mari saya jelaskan.

Teori cost accounting di atas ditemukan pada zaman revolusi industri di abad ke-18. Pada zaman itu, kebanyakan produksi dikerjakan oleh manusia. Kalau pun ada mesin, masih sebatas mesin manual yang harganya relatif murah. Pada zaman itu, biaya tenaga kerja dihitung berdasarkan hasil pekerjaan. 
Jadi kondisi saat itu adalah:
  1. Biaya tenaga kerja dihitung berdasarkan hasil produksi (Variable Cost). Bila produksi naik, maka biaya tenaga kerja ikut naik. Bila produksi turun, biaya tenaga kerja ikut turun.
  2. Overhead pabrik juga relatif kecil. Harga mesin relatif murah sehingga nilai depresiasi yang dibebankan relatif kecil.
Mari kita lihat zaman sekarang, terutama kondisi di Indonesia.
Gaji buruh pabrik sudah sangat jarang dihitung berdasarkan hasil produksi. Boro-boro hitung berdasarkan hasil produksi. Saat tulisan ini ditulis, para buruh masih sering demo untuk menuntut kenaikan UMP.
Bila buruh digaji tetap, apakah ada pengaruh bila produksi sedang rendah atau tinggi? Tidak ada. Mau produksi rendah, mau produksi tinggi, gaji buruh tetap sama. Bahkan bila tidak produksi sekalipun, gaji bulanan tetap harus dibayar (bila tidak ingin di-demo).

Bagaimana dengan overhead pabrik? Overhead pabrik biasanya terdiri dari biaya depresiasi mesin, biaya listrik dan utilitas lainnya, bahkan ada yang memasukkan gaji direktur ke dalam overhead pabrik.
Kondisinya sama dengan gaji buruh. Bila produksi sedang rendah, apakah depresiasi mesin dan gaji direksi akan berkurang? Jawabannya adalah tentu saja tidak.

Pada prakteknya, ada 2 cara yang biasa dilakukan oleh divisi accounting untuk membebankan biaya gaji & overhead:
  1. Total gaji & overhead per bulan dibagi dengan hasil produksi dan dibebankan secara proposional.
  2. Berdasarkan angka tahun lalu, dihitung standard overhead per output produksi. Sehingga setiap hasil produksi akan dibebankan dengan overhead yang standard.
Kedua cara di atas mempunyai efek samping yang negatif, yaitu:
  1. Cara pertama akan menjadi kontra produktif bila produksi sedang rendah. Pada saat itu biaya gaji dan overhead tetap sama sehingga total biaya tersebut akan dibagi dengan angka yang kecil yang menghasilkan cost per produk menjadi bengkak.
  2. Untuk cara kedua, malah sebaliknya. Saat produksi sedang tinggi, maka beban overhead akan menjadi lebih tinggi dibandingkan biaya actual. Hal ini akan menyebabkan angka biaya di laporan laba rugi menjadi negatif. Hal ini akan menyebabkan Anda salah menganalisa biaya.
Lalu apa yang harus dilakukan?

Kita hanya perlu mencatat biaya yang variable saja. Artinya: saat produksi naik, biaya akan naik. Saat produksi rendah, biaya ikut turun. Yang tidak termasuk biaya variable, jangan dibebankan ke HPP.
Yang termasuk biaya variable adalah:
  1. Biaya Raw Material/Bahan baku.
  2. Biaya gaji yang dihitung berdasarkan hasil produksi (ongkos kerja, dll).
Apa manfaat menghitung HPP seperti cara di atas?
  1. Daya saing produk Anda akan meningkat. Bila tadinya Anda menghitung dengan pembebanan overhead HPP Anda adalah 10 ribu, maka Anda tidak mungkin bisa menjual di bawah harga 10 ribu. Tapi bila Anda hanya menghitung Raw material saja, maka kemungkinan HPP Anda hanya 5 ribu sehingga anda bisa  menjual dengan harga 7 ribu.
  2. Sistem Akuntansi Anda juga menjadi sangat sederhana. Sederhana berarti mudah untuk dilacak dan dilaporkan serta lebih cepat.
Pada saat ide ini dilontarkan, umumnya respon yang saya terima adalah: Mana boleh hitung HPP seperti itu. Kan rugi? Mesin sudah dibayar mahal-mahal kok tidak dibebankan ke hasil produksi?
Pertanyaan saya kepada orang tersebut adalah: Setelah mesin itu dibeli, apakah biaya depresiasinya akan turun bila produksinya meningkat/menurun? Jawabannya adalah TIDAK. Begitu pula dengan gaji dan biaya lainnya.

Sebagai contoh: Saya pernah mengetahui sebuah pabrik yang baru membeli mesin seharga Rp. 50 Milyard. Fungsi mesin tersebut adalah untuk membungkus produknya dengan lebih cepat. Metode depresiasi yang digunakan adalah double declining (dengan alasan agar bisa mengurangi pajak). Bayangkan! Berarti biaya pada tahun pertama yang akan dibebankan ke HPP adalah Rp. 25 milyar. Anggap saja hasil produksinya sekitar 100 juta buah per tahun, maka HPP masing-masing produknya akan bertambah sebesar 250 rupiah. Hal ini akan menyebabkan produk tersebut tidak bisa lagi dijual dengan harga lama dan harus dinaikkan paling tidak Rp. 250.

Bukankah cara ini menjadi kontra produktif? Membeli mesin bukankah tujuannya agar produksi bisa lebih efisien dan ujung-ujungnya menurunkan biaya produksi dan meningkatkan daya saing? Lalu kenapa sekarang malah membeli mesin baru membuat HPP tambah mahal?

Negara China sudah lama menggunakan metode perhitungan HPP hanya dari raw material. Mesin produksi mereka canggih-canggih, sehingga produktifitasnya sangat tinggi. Walaupun mesinnya canggih dan mahal, namun harga jual produk mereka tetap ditekan murah. Itu sebabnya produk dari negeri tirai bambu ini murah-murah dan di-import ke mana-mana.

Nah, kembali ke Anda lagi. Bila Anda adalah pengusaha yang memiliki pabrik, coba cek lagi cara Anda menghitung HPP. Jangan-jangan, daya saing produk Anda rendah hanya disebabkan cara menghitung HPP-nya yang kurang mengikuti perkembangan jaman.

Demikian tulisan dari saya. Semoga bermanfaat.

04 Oktober 2013

Mencegah Kebocoran di Perusahaan Distribusi

Saya mempunyai banyak cerita bagaimana sebuah perusahaan distribusi mengalami kerugian dari puluhan juta hingga milyardan akibat kecurangan yang dilakukan oleh karyawan internal mereka.

Beberapa modus operandi yang pernah saya jumpai, antara lain:

  1. Buku bank masih dicatat secara manual. Akibatnya adalah: saat terjadi collection, admin harus mencatat 2 kali: 1 di buku manual, 1 lagi di sistem (kebetulan mereka pakai FINA). Apa yang terjadi adalah: si Admin yang tidak jujur ini saat menerima uang dari customer, misalkan: 5, 5 juta, dia akan mencatat di FINA 5,5 juta. Namun di buku manualnya akan dicatat 5 juta saja. Uang 500 ribu-nya dimasukkan ke kantong sendiri. Secara sistem, piutangnya sudah lunas. Namun karena Buku Bank di FINA tidak pernah dicocokkan dengan saldo bank, maka kecurangan ini terlambat dideteksi.
  2. Kasus yang lain yang pernah saya temui adalah: setting level harga di master pelanggan ada yang belum diisi. Hal ini mengakibatkan harga jual di Sales Order (SO) muncul dengan harga 0. Hal ini menyebabkan Faktur penjualannya tidak menambah piutang, namun akan memotong stok dengan benar. Dengan bekerja sama dengan salesman, maka barang ini dijual tanpa dilaporkan ke perusahaan. Secara stok dan piutang selalu akan cocok. Hal ini berjalan cukup lama sampai sang owner memeriksa laba kotor per produk. Diketahui bahwa ada beberapa produk yang laba kotornya negatif alias merugi. 
  3. Kasus terakhir yang saya dengar adalah sebuah perusahaan distributor minuman mengalami kerugian milyardan ditipu karyawannya karena bagian operasionalnya masih menggunakan sistem manual sedangkan bagian accounting-nya menggunakan software Accurate. Karena bagian operasional tidak terintegrasi dengan bagian accounting, maka admin dengan mudah memanipulasi laporan yang diteruskan ke bagian accounting sehingga saat barang dijual di bawah tangan, transaksi tersebut tidak tercatat di sistem.
Masih ada banyak lagi cerita yang bisa disampaikan. Ini adalah realita yang harus dihadapi oleh sebuah perusahaan distribusi. Bagi perusahaan distribusi yang mengandalkan volume yang besar namun margin kecil, kebocoran-kebocoran seperti ini sangat merugikan sekali.

Lalu apa solusinya? 

Mari kita lihat celah apa saja yang bisa dimanfaatkan oleh karyawan untuk menipu perusahaannya berikut solusi yang bisa dilakukan. 
  1. Harga jual dimainkan. Kalau barang A dijual 1000, admin akan buat dulu dengan angka 1000. Setelah dicetak, dia akan edit lagi diganti dengan harga yang lebih kecil, atau dibuat faktur fiktif. Celah ini bisa ditutup dengan cara menggunakan sistem yang bisa mencegah admin mengganti harga jual dan mengedit transaksi yang sudah masuk. Jumlah pencetakan faktur juga harus dibatasi.
  2. Data pelanggan tidak diisi dengan lengkap atau diisi dengan salah sehingga harga jualnya keliru. Solusinya adalah: Gunakan pengecekan field-field tertentu harus ada isinya. Bila tidak diisi, data pelanggan tidak boleh disimpan. Lakukan otorisasi untuk semau pelanggan yang baru diinput ke dalam sistem.
  3. Stok dijual namun tidak dilaporkan. Celah ini bisa ditutup dengan cara secara rutin melakukan stock opname. Umumnya perusahaan distribusi mengeluhkan bahwa sulit untuk melakukan stock opname karena barang mereka banyak sekali. Ada perusahaan distribusi oli terkemuka di Indonesia yang membagikan tips menghadapi tantangan tersebut. Mereka melakukan Stock opname setiap hari. Ya, betul. Setiap hari. Tapi setiap hari mereka hanya menghitung 5 item saja. Jadi tidak akan memakan waktu yang lama. Keesokan harinya akan stock opname lagi untuk 5 item yang berbeda. Tentu saja stock opname akan efektif mencegah kehilangan barang bila Anda mempunyai pencatatan stok yang realtime yang bisa dijadikan sebagai acuan/pembanding.
  4. Piutang yang sudah berhasil di-collect, namun tidak dilaporkan. Mereka bisa memalsukan faktur asli untuk diserahkan ke pelanggan sehingga bagian keuangan tetap menyimpan faktur aslinya. Cara seperti ini membutuhkan bagian finance secara rutin menghubungi (baca: menagih) pelanggan yang mempunyai umur piutang yang sudah jatuh tempo. Untuk bisa mengetahui umur piutang, lagi-lagi Anda membutuhkan sistem yang bisa melaporkan umur piutang Anda secara real time. Bila ada piutang yang sudah jatuh tempo namun belum dibayar, Finance Anda sudah diwajibkan untuk menagih ke outlet tersebut.
  5. Order palsu. Outlet tidak pernah order item tersebut, namun salesman membuat order ke outlet tersebut. Realitanya, order dijual oleh salesman ke tempat lain. Cari ini juga bisa dengan mudah ditangkap dengan poin 3 di atas. Bentuk tim penagih yang tugasnya hanya menghubungi outlet yang piutangnya sudah jatuh tempo. Bila outlet tersebut tidak pernah order, maka kasus ini akan ketahuan saat ditagih.
  6. Membuat faktur palsu. Kasus ini sama seperti poin 2. Selain rutin melakukan stock opname, Anda juga bisa mencetak Faktur dari sistem. Bila nota penjualan masih dibuat secara manual tulis tangan, tentu akan sangat mudah bagi salesman untuk memalsukan nota penjualan.
  7. Piutang sudah dilunasi di sistem, namun uang tidak disetor. Kalau yang ini mudah sekali ketahuannya. Selalu lakukan bank reconcile setiap hari. Jadi saldo bank harus selalu cocok dengan saldo di sistem. Bila tidak cocok, berarti transaksi belum diisi atau ada manipulasi yang terjadi.

Mungkin masih ada banyak lagi celah yang bisa dimanfaatkan. Namun untuk mempersempit peluang untuk melakukan kecurangan di perusahaan distribusi, berikut tips yang bisa saya berikan:
  1. Miliki software operasional yang terintegrasi dengan accounting. Mulai dari order masuk, pembuatan surat jalan, faktur, penagihan, stok hingga ke accounting. Untuk bisa melakukan itu semua di 1 software, tentu saja Anda harus memilih software yang memang dirancang untuk perusahaan distribusi dan terintegrasi secara realtime dengan accounting.
  2. Secara rutin, bahkan setiap hari, mempunyai check list/laporan harian yang selalu dipantau. Laporan yang harus rutin dicek adalah:
    1. Penjualan 
    2. Stok
    3. Bank
    4. Piutang
  3. Gunakan karyawan yang jujur. Dari pengalaman saya, kejujuran tidak memandang ras, agama, suku atau gender tertentu. Sistem sebaik apa pun, bila yang menjalankan sistem itu sudah tidak beritikad baik, pasti akan ditemukan celah yang bisa dimanfaatkan.
  4. Miliki SOP yang jelas. Termasuk di dalamnya reward dan punishment yang jelas dan tegas. Kalau di perusahaan saya, siapa pun yang melakukan korupsi, sekecil apa pun, siapa pun dia, pasti akan dipecat.
  5. Miliki value perusahaan yang jelas yang selalu dipegang dan dijalani oleh setiap karyawan dan direksi, terutama value tentang kejujuran. Akan sulit bagi Anda sebagai pemilik perusahaan untuk meminta karyawan Anda untuk jujur namun Anda sendiri tidak jujur. Anda harus jujur dalam, misalkan, membayar pajak. Anda juga harus jujur kepada karyawan Anda sehingga mereka mempunyai contoh yang bisa mereka teladani.

Demikian sharing saya. Semoga bermanfaat bagi Anda pemilik perusahaan distribusi.

25 September 2013

Anda Tidak Mendapat Apa Yang Tidak Anda Bayar

Beberapa hari yang lalu saya membaca website sebuah perusahaan yang menyatakan bahwa kelebihan produknya adalah: Tidak ada biaya maintenance per tahun.
Wah, saya pikir, keren sekali nih. Perusahaan ini berani memberikan layanan purna jual tanpa dikenakan biaya apa pun per tahunnya.

Namun selidik punya selidik, ternyata perusahaan tersebut TIDAK menyediakan layanan purna jual dalam arti kata: bila Anda ada kesulitan dengan produk tersebut, sang vendor akan membantu secara langsung. Layanan purna jual yang disediakan adalah: para pengguna diminta untuk mencari sendiri di website-nya, atau bertanya di forum-forum yang sudah disediakan atau paling banter, email ke vendor.

Saya sering mendengar istilah: Tidak ada makan siang gratis. Bila Anda bisa makan gratis, bukan berarti makanan Anda gratis. Pasti ada pihak yang menanggung biaya makanan tersebut. Saya ingin mengubah sedikit pernyataan tersebut: Anda Tidak Mendapat Apa Yang Tidak Anda Bayar. Atau kalau menggunakan kalimat positif: Anda mendapat apa yang Anda bayar.

Kembali ke cerita di atas, mengapa Anda tidak perlu membayar biaya maintenance? Karena Anda memang tidak akan menerima jasa maintenance yang disediakan.

Contoh yang lain: Banyak orang yang ingin badannya sehat, ramping & seksi. Saat ini ada diet yang lagi sangat terkenal yang dipopulerkan oleh seorang selebriti. Apakah semua orang yang mengikuti diet tersebut akan selangsing dan seseksi sang selebriti? Jawabannya adalah tergantung apakah dietnya dijalankan dengan penuh.

Salah seorang yang saya kenal sedang menjalankan diet tersebut. Dia berani membayar harganya dengan tidak makan dari jam 19:00 malam hingga jam 12:00 siang. Saya percaya, bila diiringi dengan olah raga yang benar, bentuk tubuhnya akan segera berubah. Hanya sayangnya, yang bersangkutan belum berani membayar harga yang lain, yaitu tidak meninggalkan kebiasaannya untuk merokok.

Anda Mendapat Apa yang Anda Bayar. Anda bayar diet, maka Anda dapat kesehatan. Anda bayar rokok, maka Anda dapat tubuh yang penuh dengan nikotin. Anda bayar jasa maintenance, Anda dapatkan layanan maintenance. Begitu pula sebaliknya.

Dalam ilmu pengetahuan alam, fenomena tersebut disebut dengan Hukum Sebab-Akibat. Milikilah hikmat untuk mengetahui sebab-akibat alamiah apa yang akan terjadi agar Anda tidak menyesal menerima akibat yang sudah Anda bayar.

Perbandingan Software Akuntansi Indonesia

Tujuan saya menulis artikel ini karena selama ini saya tidak menemukan artikel yang sama. Sebetulnya saya bukanlah orang yang tepat untuk membandingkan software akuntansi Indonesia karena saya sendiri mengomando sebuah perusahaan pengembang software akuntansi. Namun sampai dengan saat artikel ini ditulis, saya belum pernah menemukan seseorang yang membandingkan software akuntansi di Indonesia secara apel banding apel. Saya akan berusahaa sebaik dan seobyektif mungkin untuk membandingkan.


Berikut metode yang saya gunakan untuk membandingkan:
  1. Software yang dibandingkan adalah software akuntansi standard bermerek. Bukan software akuntansi customize (tailor made).
  2. Harus asli buatan Indonesia. Bukan merek luar negeri seperti MYOB, Quickbook, Peachtree, atau bahkan SAP, Axapta dan Oracle.
  3. Harus software akuntansi, bukan software payroll, perpajakan, POS, dan software operasional lainnya.
  4. Skala software-nya untuk perusahaan menengah ke bawah.
  5. Informasi didapatkan dari:
    1. Website resmi vendor
    2. Brosur yang dikirim
    3. Korespondensi yang dilakukan secara langsung dengan tim marketing vendor
  6. Apabila ada hal yang tidak ditemukan di poin 5, maka bagian itu akan dinyatakan sebagai 'unknown' atau dikosongkan.
  7. Vendor masih aktif berjualan dan melayani customer-nya.
  8. Diurut berdasarkan abjad, bukan berdasarkan popularitas.

Bagian pertama yang akan dibandingkan adalah fitur. Fitur-fitur standard yang wajib ada di sebuah software akuntansi akan dibandingkan secara head-to-head. Namun perbandingannya hanya sebatas ada atau tidak ada fitur tersebut. Saya belum mencoba setiap fitur untuk membandingkan lebih dalam lagi. Untuk perbandingan detail per fitur akan dilaporkan di artikel yang berbeda setelah saya sempat mencoba masing-masing software berikut.

Pembelian Penjualan Persediaan Buku Besar Kas/Bank Aktiva Tetap
AbiproYaYaYaYa
Ya
Ya
AccurateYaYaYaYaYaYa
AcosysYaYaYaYaUnknownUnknown
BeeYaYaYaYaYaYa
Corsus
YaYaYaUnknownUnknownUnknown
EasYaYaYaYaYaUnknown
FINAYaYaYaYaYaYa
Integrated SystemYaYaYaYaUnknownUnknown
MASYaYaYaYaYaYa
OmegaYaYaYaYaUnknownYa
ZahirYaYaYaYaYaYa

Kebanyakan software sudah mencakup fitur-fitur dasar ini. Mari kita bandingkan fitur-fitur yang lebih rumit.
Manajemen Cek
Audit Trail
Konsolidasi
Multi Currency
Multi Project
Multi Departemen
Multi Level Harga
AbiproYaTidakYaYa
Ya
Ya Ya
Accurate
Ya, level JurnalYa, level GLYaYaYa Ya
Acosys


YaYaYa Ya
Bee
YaTidakYaYaYa Ya
Corsus
YaYaYaYaYaYa Ya
Eas





FINAYaYa, level jurnal maupun detail transaksiYa, bisa 3 cara: Level GL, Sinkronisasi dan Report konsolidasiYaYaYa Ya
Integrated System
Ya
Ya

MAS





Omega


Ya

ZahirYaYaTidakYaYaYa Ya

Khusus untuk modul inventory, kami bandingkan lagi dengan lebih dalam mengenai fitur-fitur detail-nya.
Fitur Serial Number adalah pengidentifikasian barang per kuantitas. Bila kita mempunyai stock A sebanyak 10, maka kita harus memiliki 10 SN yang unik untuk stock A. Umumnya peralatan elektronik membutuhkan fitur ini.
Sedangkan fitur Batch number adalah untuk mengidentifikasi barang per 1 kumpulan. Barang obat-obatan, makanan, minuman, kain, tali dan sebagainya membutuhkan fitur ini.
Untuk Job costing adalah proses mengubah sebuah barang menjadi barang yang lain. Umumnya fitur ini dibutuhkan untuk perusahaan yang mempunyai proses atau pabrik.

Costing Method
Multi Warehouse
Serial Number
Batch Number dan expired date
Job Costing
AbiproFIFO dan AverageYaYesTidak
Ya
AccurateFIFO dan AverageYa

Ya
Acosys

YaYaYa
Bee
YaYa
Ya
Corsus

YaYaYaYa
Eas



Ya
FINAFIFO dan AverageYaYaOptional dengan scriptingYa
Integrated System
YaYa

MAS




Omega

Ya

ZahirFIFO, LIFO dan AverageYaYaYaYa, dengan Assembling


Untuk harga, masing-masing software mempunyai sistem harga yang berbeda-beda. Kami bandingkan juga apa saja yang didapatkan dari harga tersebut. Apakah sudah termasuk training dan implementasi serta maintenance. Saya membedakan Training dan Implementasi. Training adalah proses melatih calon pengguna software. Sedangkan Implementasi adalah proses mapping dan setting software agar siap digunakan oleh customer. Berikut ini tabel perbandingannya:

Harga Box (Rp)
Harga per penambahan User (Rp)
Termasuk Training
Termasuk Implementasi
Termasuk Maintenance Tahun pertama
Abipro24 juta s/d 39 juta unlimited userTidak ada

Ya
AccurateSE: 8 juta
DE: 11 Juta
EE: 30 Juta
2,5 JutaTidakTidakTidak
AcosysDihitung per fitur mulai dari 500 ribu


Ya
BeeLite = 2,5 jt
Silver=2,5jt
Gold= 3,5jt
Platinum= 6jt
Lite = 1,2 jt
Silver=1,5jt
Gold= 1,5jt
Platinum= 1,5jt


Ya
Corsus
Tergantung tingkat kompleksitas


Ya
Eas




FINALE: Gratis
CC: 20 Juta
AW: 35 juta
Distro: 60 juta
3,3 JutaYa, sampai bisaYa, sampai jalanYa
Integrated SystemGLX: 3,5 juta
ISX: 6,9 juta
GLX: 1 juta
ISX: 2,5 juta (non maintenance:3,5 jt) 
Free training 3x di kantor customer
Ya
MASMinimal 4 juta
Free Training
Ya
OmegaMulai: 1,699 juta / userStock: 1,699 juta/ user
Accounting: 2,999 juta/user
10 jam Free

ZahirMulai dari 999 ribu s/d 15 jutaSama dengan harga paket awalYa + Biaya transportTidakTidak

Kami juga membandingkan layanan apa saja yang disediakan pasca penjualan. Layanan ini bisa jadi merupakan faktor terpenting untuk dipertimbangkan saat memilih sebuah software akuntansi.
Garansi Uang kembali adalah sebuah janji yang diberikan oleh vendor software untuk mengembalikan uang Anda dalam jangka waktu tertentu bila Anda tidak cocok dengan software mereka.
Kami juga bandingkan layanan kunjungan ke lokasi bila ada masalah yang tidak terselesaikan. Terkadang ada kasus tertentu yang hanya bisa diselesaikan bila dilihat langsung oleh tim support. Tentu saya juga membandingkan layanan standard seperti email, telepon dan Yahoo Messager. Terakhir kami juga membandingkan apakah vendor menyediakan support melalui Remoting. Bila ya, kami juga bandingkan software apa yang digunakan dan jumlah license yang mereka miliki. Hal ini perlu diketahui agar Anda bisa tahu seberapa cepat tim support bisa melayani Anda berdasarkan jumlah license-nya.

Garansi Uang Kembali
On Site Support
Email
Telepon
Yahoo Messager
Remote
AbiproTidakTidakYaYaYaYa
Accurate30 Hari Uang kembaliTidak, Harus kunjungi ABCYa, via ABCYa, via ABCYa, Via ABC Unknown
AcosysTidakYa, akomodasi ditanggung customerYaYaYa Unknown
BeeTidakYa, Rp.250 rb/jamYaYaYa Ya, Teamviewer
Corsus
ConditionalYa, harga ditinjau dari kebutuhanYaYaYa Ya
Eas

YaYaYa Unknown
FINA90 Hari Uang Kembali, No Questions AskedYa, Free selama Maintenace ContractYaYaYa Ya, Pakai Teamviewer 5 license
Integrated SystemTidakYa, harga Rp.300-500 rb. Tergantung jarak.YaYaYa Ya
MASTidakYa, Free jika ada maintenance, Bila tidak, minimal Rp.500 rbYaYaYa Unknown
OmegaTidakYa, Surabaya: Rp.100 rb/jam, Luar Sby: Rp.150 rb/jamYaYaYa Ya, Teamviewer
ZahirTidakYa, akomodasi ditanggung customerYaYaYa Ya, Teamviewer

Terakhir kami juga membandingkan hal-hal teknis. Anda perlu mengetahui database apa yang digunakan. Ada database tertentu yang bila sudah membesar, akan menyebabkan kelambatan program. Ada juga database yang harus bayar. Itu berarti investasi pembelian Anda harus memperhitungkan license dari database server yang digunakan.
Saya juga membandingkan bahasa pemrograman yang digunakan serta platform OS yang didukung.
Selain itu, saya juga membandingkan sistem posting/update data yang digunakan. Bila realtime berarti data transaksi yang di-input, saat itu juga akan update ke tabel-tabel bersangkutan lainnya. Bila menggunakan sistem posting, maka data baru akan ter-update bila sudah di-posting.
Kami juga membandingkan apakah software mereka masih bisa di-custom/ disesuaikan dengan kebutuhan Anda atau tidak.
Terakhir saya juga membandingkan tahun perusahaan pengembangnya berdiri serta jumlah customer yang sudah menggunakan program tersebut berdasarkan pengakuan dari masing-masing vendor.

Database
Development Tools
OS Yang didukung
Jumlah Pengguna
Sistem Posting
Bisa Custom
Tahun Berdiri
AbiproDBFVisual FoxproWindows
Bisa pilih
Unknown 1985
AccurateFirebirdDelphi 2010Windows dan Linux (dengan Wine)60.000Tidak (real-time update) Tidak 1998
AcosysMs SQL dan Maria DBMSJULLinux, Windows, MacOSlebih dari 2.500
Akan ditentukan oleh programmer 1997
BeePSB SQLJavaMulti Platform
Ya Terima
Corsus
FirebirdUnknownWindowslebih dari 100Tidak Tergantung Programmer 2006
EasInterbase XEDelphi XEWindows

FINAFirebird 2.5.2Delphi 5 dan Delphi XE2Windows800-an perusahaanTidak (real-time update)
Ya, dengan scripting
2006
Integrated SystemFirebirdVisual FoxproWindows

Tergantung programmer
MASSQL Server dan AccessAccessWindows
Ya Bisa 1984
OmegaMS SQL Server 2005DelphiWindows

Tidak 2007
ZahirFirebirdDelphiWindows
Ya Tidak 1997

Demikian artikel ini dibuat.
Akhir kata, pada akhirnya Andalah yang harus memilih mana yang paling cocok untuk Anda. Silakan download versi trial dari masing-masing software dan coba sendiri. Tidak ada software akuntansi yang terbaik. Yang ada adalah software akuntansi yang paling cocok dengan Anda.

Semoga bisa membantu Anda yang sedang windows shopping software akuntansi. 

20 September 2013

Hidup Berkelimpahan

Pertama kali saya belajar mengenai konsep hidup berkelimpahan adalah dari almarhum Jim Rohn. Berikut ilmu yang saya pelajari mengenai hidup berkelimpahan yang ingin saya share kepada Anda. Selamat menikmati.

Produktivitas
Manusia diciptakan mempunyai tujuan untuk produktif. Produktif artinya menghasilkan sesuatu. Pada awalnya produktivitas kita bertujuan untuk mencukupi kebutuhan diri sendiri. Bila kita sudah merasa cukup, tahap berikutnya adalah mencukupi kebutuhan pasangan kita. Mengapa kita perlu mempunyai pasangan hidup? Karena hidup kita akan kesepian bila dijalani sendirian. Bila Anda sudah mahir berproduksi sehingga kebutuhan Anda dan pasangan Anda sudah terpenuhi, maka tahapan selanjutnya adalah memenuhi kebutuhan Anak-anak Anda. Mengapa perlu punya anak? Karena hidup kita akan lebih berarti bila mempunyai anak tempat kita mencurahkan kasih sayang serta harta. Bila Anda berhasil menaklukkan tantangan hidup dan berproduksi melebihi apa yang dibutuhkan oleh sekeluarga Anda, maka Anda ditantang untuk naik tingkat ke level berikutnya. Apa yang telah Anda hasilkan bisa berlimpah sehingga bisa dibagikan kepada orang-orang yang tidak seberuntung Anda.

Apa yang bisa Anda limpahkan kepada orang lain? Selain uang, ada banyak hal lain yang lebih berharga yang bisa Anda bagikan kepada orang lain. Yang terutama tentu saja konsep hidup berlimpah itu sendiri. Setelah Anda berhasil menguasai cara hidup berkelimpahan, Anda perlu ajarkan agar ada banyak orang lain yang juga bisa hidup berkelimpahan.

Impian
Dari mana kita mulai perjalanan menuju hidup yang berkelimpahan? Semuanya itu dimulai dari impian. Menurut hukum Korespondensi (Law Of Correspondence), Pikiran Anda akan mencerminkan dunia luar Anda, begitu juga sebaliknya.
Dengan kata lain, bila Anda hidup berkekurangan, maka kemungkinan besar cara berpikir Anda yang memang miskin. Bila Anda betul memahami Hukum ini, maka Anda akan tahu bahwa hidup Anda akan berubah hanya dengan mengubah cara Anda berpikir.
Mulai sekarang mulailah untuk bermimpi. Boleh dimulai dari hal-hal yang material.
Mungkin Anda bertanya: Apa sih sulitnya untuk bermimpi? Kenyataan yang saya hadapi ternyata bagi orang-orang tertentu, bermimpi itu sulit sekali. Saat saya minta orang untuk menulis impiannya sebanyak mungkin, mereka hanya berhasil menulis 3 hal. Itu pun sudah dipaksa untuk berpikir, kalau tidak, hanya ada 1 hal yang dia tulis.

Saya ingin menantang Anda untuk menulis impian Anda. Coba, hentikan dulu pembacaan tulisan ini. Segera ambil buku atau secarik kertas dan pena. Sekarang juga tulis semua hal yang Anda ingin miliki atau capai dalam hidup Anda. Setelah selesai, kembali lanjutkan lagi artikel ini.

Sudah? Belum? Cepat stop bacanya. Tulis sekarang juga.
...
[dengan sabar menunggu]...
...
Nah, saya asumsikan kalau Anda sudah sampai di sini, berarti Anda sudah tulis semua impian Anda. Ada berapa banyak yang Anda tulis? 10? 50? 100? 500? Bila Anda tulis kurang dari 10, maka sepertinya Anda harus lanjut baca.

Takut Bermimpi
Mengapa orang takut untuk bermimpi? Siapa yang menghalangi Anda untuk bermimpi besar dan banyak?
Saya mengamati bahwa banyak orang tua tanpa sadar telah membuat anaknya untuk takut bermimpi.
Kata-kata yang sering keluar adalah:
"Bego Lu, kok gitu aja nggak bisa?"
"Tampang kayak kamu jangan bermimpi yang macam-macam deh".
"Awas jatuh. Jangan lari-lari. Nanti kamu jatuh".
"Dasar dodol", "Dasar anak nakal" dan lain sebagainya.

Tanpa disadari, kata-kata seperti itu masuk ke alam bawah sadar Anda dan membuat Anda tidak berani untuk melakukan hal-hal yang beresiko. Lalu, mengapa orang tua Anda melakukan hal itu? Karena dia juga diperlakukan hal yang sama oleh orang tuanya. Tidak ada yang mengajarkan kepada mereka bahwa kata-kata yang dilontarkan kepada Anak mereka bisa menyebabkan kematian impian Anak tersebut.
Bila Anda sudah punya anak, mulai saat ini, berkata-katalah yang positif kepada Anak Anda. Bila bukan Anda yang memutuskan lingkaran setan ini, maka siklus ini akan berlanjut terus ke anak cucu Anda.

Konsekuensi Yang Sudah Ditetapkan
Tuhan telah menentukan tujuan hidup Anda. Anda hadir di muka bumi ini pasti ada 1 tujuan yang pasti. Namun Anda mempunyai pilihan untuk mengikuti jalan itu atau tidak.
Dari mana Anda tahu Anda sedang menjalani tujuan hidup Anda? Saya senang Anda bertanya hal itu.
Menurut AR Bernard, Tujuan Hidup bukanlah sebuah benda atau kejadian. Bila dia merupakan benda atau kejadian, sesaat setelah Anda mendapatkan benda atau mengalami kejadian tersebut, maka tujuan hidup Anda akan hilang.
Tujuan Hidup adalah: saat di mana Anda menggunakan ketrampilan, talenta, hasrat, pengalaman, dan pengetahuan yang Anda miliki untuk memenuhi kebutuhan orang lain. Pada saat itulah Anda sedang menjalani Tujuan Hidup Anda. Hati Anda juga akan terasa puas. Jiwa Anda akan mendapat makanan yang cukup.

Apa akibatnya bila Anda tidak menjalani tujuan hidup Anda? Ada hukum yang bernama Sebab-Akibat. Hukum ini berbunyi: setiap akibat yang terjadi, pasti ada sebabnya. Dengan kata lain, apa pun yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh seseorang, pasti ada konsekuensinya.

Apa konsekuensi bila Anda tidak mempunyai impian dan/atau tujuan hidup?
Tidak ada. Ya, konsekuensinya adalah: tidak ada yang terjadi dengan hidup Anda.

  • Tidak ada hidup berkelimpahan
  • Tidak ada kebahagiaan
  • Tidak ada kepuasan bathin
  • Tidak ada Uang untuk bersenang-senang dengan keluarga
  • Tidak ada yang bisa dibagikan
  • Tidak ada pengalaman/ilmu yang bisa diajarkan
Ingat: Anda hanya bisa memberi apa yang Anda miliki.
Sampai di titik ini harusnya saya sudah berhasil meyakinkan Anda untuk memiliki impian yang besar. Bila tidak, saya terpaksa harus meminta Anda untuk berhenti membaca artikel ini. Bila Ya, silakan lanjut.

Cara Mencapai Impian
Bagian ini membutuhkan berbuku-buku dan seminar berjam-jam agar Anda bisa menguasai cara mencapai impian Anda. Namun saya akan mencoba memberikan intisarinya.
Hanya dengan mempunyai impian tidak menjamin Anda akan mencapainya. Namun bila Anda tidak mempunyai impian, Anda PASTI tidak akan ke mana-mana.

Ada jarak antara Impian dan Realitas Anda. Mari kita namakan jarak ini adalah GAP. Tugas Anda adalah membuat GAP ini semakin hari semakin pendek. Bagaimana caranya:
  1. Anda harus punya sikap "Bisa" (Can Do attitude). Apa pun tantangannya, selalu katakan bisa dulu. Bagaimana caranya akan muncul belakangan. Kalau pun tidak muncul, Anda harus cari tahu caranya. Segala sesuatunya mudah bila Anda tahu caranya.
  2. Berani membayar harganya. Anda harus berani melakukan apa pun yang harus dilakukan untuk melangkah lebih maju. Kita tidak tahu apakah yang kita lakukan akan berhasil atau tidak. Lakukan dulu, baru dievaluasi efektif atau tidak. Dari situ kita akan belajar. Tentu saja belajar dari orang lain akan sangat membantu menghindari kesalahan yang sudah mereka lakukan. Namun pada akhirnya, tetap Anda yang harus lakukan segala sesuatunya.
  3. Fokus ke impian dan evaluasi progress Anda. Dibutuhkan kejujuran kepada diri sendiri seberapa bagus progress Anda. Bila tidak ada kemajuan, katakan dengan jujur sehingga Anda bisa belajar dan melakukan langkah korektif. Pada titik ini biasanya frustasi sering muncul. Itu sebabnya Anda perlu tetap fokus kepada impian Anda. Tanyakan pertanyaan ini: "Apa yang harus saya lakukan agar saya bisa lebih dekat kepada impian saya?". 
  4. Bila pertanyaan di atas tidak bisa Anda jawab, berarti anda harus belajar dulu. Invest ke dalam diri Anda. Beli materi-materi training yang banyak tersedia. Baca buku. Hadiri seminar. Jangan sungkan untuk mengeluarkan uang untuk diri Anda sendiri. Semuanya itu mahal, tapi Anda perlu menguasai banyak hal untuk menjadi super sukses. Setelah belajar, segera diterapkan. Tidak semua yang Anda pelajari akan berguna dan efektif. Anda sendiri yang harus menjadi hakimnya. Tentukan mana yang terbaik untuk Anda, dan setelah itu, lakukan terus.
Demikian sharing dari saya. Semoga bermanfaat.

Pandai Menjual Namun Tidak Pandai Mencatat

Suatu hari saya sedang berbicara dengan seorang yang bernama Ong Peng Tsin, seorang Venture Capital dari Singapura. Setelah saya memperkenalkan diri dan menyatakan bahwa saya mengembangkan software akuntansi, terlihat bahwa dia tidak terlalu tertarik dengan industri ini.

Saya sampaikan bahwa saya pernah melakukan survei secara acak, masih ada 80% bisnis di Indonesia yang belum menggunakan software akuntansi. Saya bahkan mengatakan pernah berjumpa dengan sebuah perusahaan publik yang masih menggunakan Spreadsheet sebagai alat untuk membuat laporan keuangan. Dia hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala.

Yah, memang. Software akuntansi memang masih disepelekan oleh pebisnis Indonesia. Minggu lalu saya diundang oleh salah satu dari customer kami yang sudah 4 tahun menggunakan FINA Accounting Software. Dia mengeluhkan bahwa FINA tidak bisa mengeluarkan laporan Aging piutang, cashflow dan banyak report lainnya. Oleh karena FINA tidak bisa, maka staff accounting-nya terpaksa harus menyiapkan report itu secara manual.

Saya agak heran karena semua laporan yang beliau sebut sudah ada di FINA. Lalu mengapa mereka tidak bisa siapkan dari FINA? Selidik punya selidik, ternyata ada salah penggunaan dari user lama sehingga ada data yang tidak ter-settle dengan baik. Ada juga staff yang seharusnya membuat Faktur Penjualan dari FINA, tapi ditumpuk selama 1 minggu baru di-input.

Saat saya menggali ke staff bagian invoicing-nya, Owner perusahaan itu juga terkejut menyadari bahwa Faktur Penjualannya diinput 1 minggu sekali. Saya jadi heran. Kok bisa faktur tidak diisi ke sistem tidak diketahui oleh Owner? Saat saya tanya apakah Owner tersebut ada membuka FINA untuk mengecek laporannya? Beliau mengakui sudah lama tidak buka FINA. Harusnya bila dia secara rutin cek ke FINA, pasti dia akan mendapati bahwa Faktur penjualan selalu terlambat di-input ke dalam sistem.

Perilaku tidak perduli dengan laporan keuangan perusahaan yang kita lihat di atas bukanlah sesuatu yang aneh. Pebisnis Indonesia memang jago mencari uang, namun tidak jago mencatat. Satu-satunya catatan yang selalu menjadi andalan masih buku bank. Selagi bank masih ada uang, berarti bisnis masih cuan. Bila kita tidak mencatat dengan benar, dari mana kita bisa tahu omzet bisnis kita?

Satu lagi alasan klasik mengapa pengusaha Indonesia tidak suka dengan laporan keuangan yang bagus, yaitu mengenai perpajakan. Masih ada klise yang mereka pegang: "Tidak perlu bayar pajak yang benar karena toh nanti saat diperiksa tetap harus bayar lagi". Saya tidak percaya mengenai hal ini. Terakhir Imamatek diperiksa adalah untuk tahun fiscal 2010. Saat itu saya bertanya kepada si pemeriksa apakah dia pernah menjumpai wajib pajak yang tidak didapati temuan saat diperiksa? Dia menjawab "Pernah". Ada 1 perusahaan yang pernah dia periksa, karena sangking rapi pencatatannya, dia tidak menemukan 1 temuan pun. Hal ini membuktikan pencatatan akuntansi yang rapi justru akan mempermudah pemeriksa pajak membuktikan bahwa Anda benar.

Berapa lama lagi para pengusaha Indonesia acuh dengan laporan keuangan? Semakin cepat mereka sadar pentingnya memiliki laporan keuangan yang benar, semakin cepat mereka bisa membuat keputusan strategis, semakin cepat juga bisnis mereka bisa maju. Jangan sampai bisnis yang sudah mereka bangun dengan besar, ternyata di dalamnya ada kebobrokan yang tidak diketahui karena tidak tercatat dengan baik.

01 September 2013

Waktu Yang Terbaik Untuk Menggunakan Accounting Software

Sudah bukan merupakan hal yang aneh bila Anda menjumpai perusahaan Indonesia yang belum menggunakan software akuntansi. Saya akan sangat mengerti bila ukuran perusahaannya masih mikro dan karyawannya hanya 1 atau 2 orang. Namun saya pernah menjumpai perusahaan dengan omset puluhan Milyar dengan ratusan karyawan yang masih mempersiapkan laporan keuangannya dengan program excel.

Tidak ada yang salah dengan program Excel. Program Excel adalah software spreadsheet yang sangat hebat dan populer. Yang salah adalah: Program Excel tidak dirancang sebagai software akuntansi. Ada banyak pihak, terutama yang bergerak di bidang akuntansi yang tidak mengerti programming, yang mencoba membuat program akuntansi dari excel. Sampai 1 titik mereka harus menyerah karena kompleksitasnya mulai meningkat. Formula atau makro yang dibuat sudah tidak mampu dipelihara lagi.

Jawaban yang sering saya dengar, terutama dari ABG (Angkata Babe Gue), adalah: dari dulu perusahaan saya bisa jalan tanpa software akuntansi, mengapa sekarang saya butuh? Saya tidak akan meladeni jawaban seperti tersebut karena jelas-jelas yang menjawab seperti itu belum tahu manfaat dari sebuah software akuntansi.

Ada juga yang menjawab bahwa mereka tahu bahwa menggunakan software akuntansi akan sangat membantu. Mereka belum pakai karena banyak alasannya, seperti:

  1. Mahal
  2. Merepotkan
  3. Tidak ada yang jalankan
  4. Tidak cocok dengan bisnis saya
  5. Belum ada waktu/masih sibuk
Pada saat industri Anda sedang naik daun, kelihatannya penggunaan software akuntansi belum terlalu dibutuhkan. Pada saat itu, profit masih bagus, cashflow selalu lancar, penjualan juga kencang selalu.

Namun ekonomi mulai berubah. Kurs rupiah mulai melemah. Pada saat artikel ini ditulis, kurs IDR terhadap USD sudah mencapai 11.650. Meningkat drastis dibandingkan beberapa bulan yang lalu yang hanya berkisar di 9.500-an. Tidak lama lagi, suku bunga pinjaman otomatis akan tergerek naik. Saat itulah efek domino mulai terjadi dan krisis ekonomi mulai datang lagi.

Bila industri Anda terimbas krisis ini, apakah Anda sudah siap? Kala penjualan mulai sepi, margin mulai menipis, cash flow mulai macet, apakah Anda perlu tahu angka-angka Anda?

Kalau tadinya untung Anda beberapa Milyar per bulan, hilang 1-2 juta rupiah mungkin tidak akan terlalu signifikan. Tapi bila profit Anda tinggal 100 juta per bulan, hilang 1-2 juta sudah berakibat berkurangnya profit sebanyak 1% - 2%. 

Sudah tidak jaman lagi untuk berbisnis hanya berdasarkan intuisi. Anda butuh informasi, dan dimulai dari informasi mengenai kondisi bisnis Anda sendiri. Software akuntansi merupakan sebuah alat bantu agar Anda bisa mengetahui kondisi bisnis Anda secara tepat & cepat. Bila Anda belum menggunakan software akuntansi, saat ini adalah saat yang tepat untuk invest.

26 Agustus 2013

Pengalaman Berbelanja di Zalora

Sepatu Reebok ku sudah lama rusak. Sejak saat itu, saya sudah lama tidak jogging. Sebagai gantinya, saya biasanya berolahraga ringan di rumah setiap hari. Namun di acara tujuh belasan kemarin, saya ikut meramaikan lomba lari se-RW, walaupun harus mengenakan sandal, membangkitkan kerinduan saya untuk berlari lagi.

Kebetulan saya melihat iklan Zalora, maka saya memutuskan untuk coba berbelanja di situ. Kesan pertama, jujur, ada perasaan tidak nyaman. Biasanya saya beli sepatu di toko, harus mencoba dulu. Saya mengandalkan sensor mata dan perasaan saya. Sekarang saya harus tergantung hanya pada sensor mata saya melihat. Itu pun hanya melihat gambar yang kecil.

Perasaan yang tidak menyenangkan ini sedikit dikompensasi dengan waktu searching yang relatif lebih mudah. Saya bisa sorting produk yang saya cari, dalam hal ini sepatu lari. Kalau di toko, saya harus mondar-mandir ke beberapa toko untuk mencari produk yang saya sukai.

Setelah menemukan produk yang terlihat menarik dan membandingkan dengan beberapa produk yang setara, saya memutuskan untuk membeli produk dalam negeri merek Eagle. Selain harga dan penampilannya yang menarik, sepatu ini mengingatkan masa SMA saya yang begitu fanatik dengan sepatu merek ini.

Hal yang menarik dari proses pembelian ini adalah: Zalora memberikan opsi pembayaran COD, alias bayar saat barang diterima. Menurut saya hal ini merupakan terobosan yang bagus. Selain itu, ongkos kirimnya pun diberikan gratis. Bahkan mereka memberikan garansi uang kembali dalam waktu 7 hari setelah barang diterima. Tanpa berpikir panjang lagi, saya langsung order pada tanggal 18 Agustus 2013.

Email konfirmasi segera dikirim dan dijanjikan dalam waktu 4 sampai dengan 6 hari barang akan dikirim. Setelah ditunggu 5 hari tanpa kabar, ternyata di hari ke-5 saya menerima SMS yang mengabarkan bahwa barang saya sudah dikirim.
Tanggal 26 Agustus 2013 siang saya mendapat kabar dari rumah bahwa kiriman sudah diterima. Jadi kalau dihitung hari kerja, total waktu pengiriman adalah 6 hari kerja (tidak hitung Sabtu dan Minggu). Tepat juga prediksi dia.

Setelah box dibuka, terdapat beberapa dokumen. Saya tunda untuk membaca dokumen tersebut dan langsung melihat sepatu yang saya beli. Terlihat bagus. Saat dicoba juga terasa nyaman. Kondisi sepatu tidak ada yang cacat. Secara keseluruhan saya puas dengan produknya.

Lalu saya mulai melihat dokumen yang dilampirkan. Pertama adalah faktur. Dokumen kedua dan ketiga-nya yang mengejutkan. Mereka sudah mempersiapkan form retur. Kalau-kalau saja saya tidak puas dengan produknya, maka saya tinggal isi form tersebut dan kirim balik ke mereka. Bahkan mereka akan refund ongkos kirimnya bila kesalahan ada di pihak mereka.


Kesimpulan: dari skor 0-10 di mana 0= sangat tidak puas, 10=puas sekali, pengalaman berbelanja di Zalora saya kasih angka 8. Kemudahan memilih produk sudah sangat bagus. Harga juga sangat bersaing. Ketidaknyamanan karena tidak bisa mencoba produk selayaknya membeli produk apparel pada umumnya dikompensasikan dengan garansi pengembalian barang, gratis ongkos kirim dan sistem pembayaran COD. Masukan dari saya: bila waktu pengirimannya bisa lebih cepat, saya pasti akan kasih skor 9. Dugaan saya: Zalora tidak ready stock sehingga harus ambil dulu dari gudang Vendor. Kalau mereka punya stock, saya yakin waktu pengiriman pasti bisa 2 sampai 3 hari.

Tidak apa-apa. Amazon pada awal berdiri pun tidak punya stok kok. Setelah mereka besar, baru mereka berani stok. 

Well done Zalora. Tetap semangat ya. Terus memperbaiki diri.

Oya, tadi pagi saya langsung coba sepatunya keliling-keliling rumah. Sejauh ini, belum ada keluhan dengan sepatu yang saya beli.

25 Agustus 2013

Kesiapan PP 46 Tahun 2013

Telah 2 bulan PP 46 Tahun 2013 berjalan, namun sampai kini masih ada banyak hal-hal yang belum jelas. Pada saat perusahaan saya berkonsultasi dengan AR kami, ternyata ada banyak pertanyaan yang mereka pun tidak bisa jawab.

Beberapa hal yang belum bisa dijawab antara lain:

  1. Potongan PPh 23 yang dipotong oleh customer sebesar 2%, apakah bisa dihilangkan? Tentunya kita bisa menyatakan ke customer bahwa kita kena PP 46 Tahun 2013. Tapi apakah customer mau terima pernyataan lisan seperti itu? Bagaimana pun juga memotong PPh 23 merupakan kewajiban dari customer. Bila kewajiban tersebut tidak dilaksanakan, maka customer tersebut akan mendapat resiko menanggung PPh 23. Bila perusahaan tersebut diperiksa, apakah pemeriksa pajak mau bersusah payah untuk mengecek bila vendor yang menyediakan jasa tersebut masuk dalam kategori PP 46 2013 atau tidak? Tidak ada yang bisa menjawab hal ini.
  2. Bagaimana bila tahun lalu perusahaan mencatat kerugian sehingga tahun ini seharusnya bisa melakukan kompensasi kerugian? Masih menurut AR kami, Pak Mindo, kompensasi kerugian bisa dilakukan hanya sampai bulan Juni 2013. Setelah itu, pendapatan akan dikenakan pajak 1% dan bersifat final. Jadi bila kerugiannya belum terkompensasi habis, bagaimana sisanya? Lagi-lagi tidak ada yang bisa menjawab.
  3. Bila Anda merupakan perusahaan importir, maka Anda akan dikenakan PPh sebesar 2,5% yang tidak bersifat final. Lalu bagaimana pada prakteknya? Dinas Bea dan Cukai saya yakin tidak akan serta-merta menghilangkan PPh ini hanya karena Anda mengaku UMKM dengan omset di bawah 4,8 M.
Selidik punya selidik, ternyata keputusan PP 46 Tahun 2013 ini tidak disetujui oleh Dirjen Pajak. Karena menurut mereka, keputusan PP ini bersifat politis populis. Namun bagaimana pun juga, PP sudah keluar, maka mereka mau tidak mau harus segera memperjelas dan mengeluarkan juklak mengenai PP ini. Bila tidak, saya khawatir, rakyat akan menjadi korban atas ketidakjelasan PP ini.

Semoga akan segera muncul penjelasan mengenai pelaksanaan PP 46 Tahun 2013 agar memberikan ketenangan bagi kita semua.

22 Agustus 2013

Ekspansi Bisnis

Kapan waktu terbaik untuk ekspansi bisnis, seperti: tambah karyawan baru, buka cabang/toko baru, masuk ke teritori yang baru, dan sebagainya?

Menurut Brad Sugars, pendiri ActionCoach, perusahaan pelatihan bisnis yang sangat terkenal, untuk membangun bisnis yang bisa berjalan secara menguntungkan tanpa pemiliknya ada di dalamnya membutuhkan 6 langkah.

Prosesnya dimulai dari Mastery. Anda harus menguasai hal-hal fundamental mengenai bisnis Anda dulu, yaitu: Tujuan, Waktu, Uang, dan Delivery. Saya tidak akan bahas banyak di sini karena bukan tujuan dari artikel ini untuk membahas detail mengenai mastery. Namun intinya adalah: Segala hal mengenai bisnis Anda harus dikuasai dulu.

Tahapan kedua adalah Niche. Setelah Anda menguasai bisnis Anda, termasuk di dalamnya menguasai produk yang ingin Anda jual, Anda mulai konsentrasi untuk meningkatkan penjualan. Anda harus menciptakan USP (Unique Selling Proposition). Anda harus mulai mengkomunikasikan produk Anda ke pasar. 

Nah, di level ini biasanya omset Anda akan meningkat. Secara langsung hal ini akan mengakibatkan operasional perusahaan Anda mulai terlihat kelemahannya di sana-sini. Tim Anda mulai kewalahan namun uang Anda mulai banyak.

Pada level inilah banyak pebisnis yang mulai melakukan kesalahan. Omset yang meningkat menggoda para pebisnis untuk melakukan ekspansi. Operasional yang tidak mulus memunculkan pikiran untuk menambah karyawan untuk membereskan masalah tersebut. Apabila Anda terjebak dengan perangkap maka inilah yang akan terjadi:
  1. Saat Anda ekspansi, maka operasional Anda yang sudah kacau akan bertambah kacau lagi. Akibatnya maka pelanggan Anda mulai merasa tidak nyaman lagi dengan perusahaan Anda. Keluhan mulai masuk. Semakin Anda genjot omset, semakin kelabakan tim Anda, maka semakin banyak keluhan dari pelanggan atas bisnis Anda.
  2. Operasional yang kacau biasanya menyebabkan pebisnis untuk mencari jalan pintas, yaitu mencari tambahan tenaga bantuan. Menambah karyawan secara prematur juga akan memperparah kondisi. Karyawan baru yang tidak dilatih dengan benar serta tidak mempunyai value dan visi yang sama justru akan memperparah operasional perusahaan Anda.
  3. Omset yang membesar biasanya identik dengan uang yang banyak. Begitu pula dengan piutang (bila bisnis Anda menggunakan kredit), hutang serta persediaan. Bila piutang, hutang & persediaan tidak dikelola dengan baik maka cashflow Anda pasti akan terganggu.
Melihat 3 efek di atas kita bisa mengambil kesimpulan bahwa ekspansi bisnis yang prematur akan menempatkan bisnis Anda dalam bahaya.

Lalu apa solusinya? Harusnya di langkah ke-3 yang harus diambil adalah: Leverage.
Pada level ini, Anda mulai membereskan sistem perusahaan Anda. Anda mulai melakukan standarisasi operasional yang nantinya akan menjadi SOP (Standard Operation Procedure) perusahaan. Anda juga perlu memasang KPI (Key Performance Indicator) di semua area bisnis Anda untuk mengukur kemajuan (atau kemunduran) masing-masing area tersebut.
Anda juga perlu mulai invest di system IT agar pekerjaan karyawan bisa lebih cepat. Software komputer untuk akuntansi, payroll, absensi, HRD dan sebagainya sudah perlu Anda miliki agar semua angka-angka bisnis Anda bisa terpantau dengan mudah.
Anda juga butuh sistem rekrutmen karyawan serta pelatihan yang bagus sehingga siap untuk menambah karyawan yang kompeten.

Mengapa level Leverage baru dilakukan setelah Niche dan sebelum ekspansi? Leverage membutuhkan waktu & biaya yang tidak sedikit untuk melaksanakannya. Untuk membeli software akuntansi, Anda butuh uang. Bila bisnis Anda belum menghasilkan uang yang cukup, Anda jangan beli software dulu. Namun kalau Anda sudah punya uang namun langsung ekspansi sebelum pakai software, maka resiko kebocoran di sana sini akan menjadi tanggungan Anda.

Setelah sistem terpasang dengan baik, maka barulah kita masuk ke level berikutnya, yaitu: TEAM

Inilah saatnya bagi Anda untuk mulai buat strategi ekspansi. Karena sistem sudah terbentuk, maka saat Anda rekrut karyawan baru, mereka tinggal dilatih untuk menjalankan sistem yang sudah ada. Bila sistem Anda bagus, maka bisnis Anda tinggal meluncur cepat di jalan tol.

Dua langkah selanjutnya, Synergy dan Result, tidak saya bahas lagi karena tidak relevan dengan artikel ini. Silahkan Anda menghubungi ActionCoach untuk informasi lebih lanjut.

Semoga melalui artikel ini bisa membantu Anda membuat keputusan strategis sebelum melakukan ekspansi bisnis.

Daftar Software Akuntansi Yang Ada di Indonesia

Saya mengerti bahwa proses mencari software akuntansi untuk bisnis Anda merupakan pekerjaan yang sangat sulit. Mengapa? Karena tidak ada toko, seperti toko buku, yang memajang semua jenis buku yang bisa Anda pilih sebelum Anda beli.

Anda harus cari-cari sendiri. Panggil vendor untuk datang, ceritakan kebutuhan Anda, lalu menunggu proposal dari vendor.

Nah, melalui artikel ini, saya mencoba mendaftarkan semua software akuntansi yang ada di Indonesia. Saya hanya akan mendaftarkan produk yang asli made in Indonesia. Produk import tidak akan didaftarkan.

Pada artikel ini saya tidak akan membandingkan 1 per 1.
Berikut kriteria saya membuat daftar ini:

  1. Software akuntansi tersebut harus mempunyai merek dan produk yang jelas. Bukan customisasi / tailor made.
  2. Urutan software berdasarkan abjad dari brand software tersebut, jadi bukan berdasarkan tingkat popularitas. 
  3. Link yang diberikan adalah benar pada saat artikel ini dibuat. Namun saya tidak menjamin link tersebut tetap akan benar di waktu yang akan datang. Bila ada link yang putus, mohon kabari saya.
  4. Harus asli buatan Indonesia. Bukan produk import.
  5. Software yang dikembangankan adalah software akuntansi, bukan software lain seperti: payroll, restoran, POS, dll. Mungkin masing-masing vendor mempunyai varian produk yang lain. Namun yang akan didaftarkan hanya software akuntansinya saja.
  6. Perusahaannya mempunyai domain yang jelas, bukan menggunakan domain gratisan.


Bila Anda adalah vendor software akuntansi asli Indonesia dan ingin produk Anda masuk ke mari, silakan hubungi saya di: agungsachli et gmail.com.


  1. Abipro: www.abipro.co.id
  2. Accurate: www.cpssoft.com
  3. Acosys: www.acosys.co.id
  4. Bee: www.beeaccounting.com
  5. Corsus: www.corsus.net
  6. EAS: www.easyaccountingsystem.co.id
  7. FINA: www.imamatek.com
  8. IS: www.is.co.id
  9. K-System: www.ksystem.info
  10. MAS: www.mas-software.com
  11. Omega: www.omegaakuntansi.com
  12. SisKA: www.kliksiska.com
  13. Zahir: www.zahiraccounting.com
Mana software akuntansi yang terbaik untuk Anda? Silakan cari mana yang paling cocok.
Bila Anda ingin melihat perbandingannya, silakan lihat di sini.

Semoga daftar di atas bermanfaat bagi Anda sebagai basis awal untuk mencari software akuntansi buatan Indonesia yang terbaik untuk bisnis Anda.

Software Akuntansi Terbaik di Indonesia

Kalau Anda sedang mencari-cari software akuntansi untuk bisnis Anda, maka kemungkinan besar Anda akan berjumlah dengan software akuntansi tertentu yang menglaim bahwa software-nya adalah nomor 1 atau nomor 2 di Indonesia.

Presiden pertama kita, Ir. Sukarno, di dalam pidatonya pernah berkata: Semua kecap nomor 1, tidak ada yang nomor 2. Dari situlah kita mulai menggunakan jargon tersebut.

Artikel kali ini tidak akan membahas apakah benar mereka nomor 1. Namun apakah predikat nomor 1-nya ini mempunyai arti bagi Anda atau tidak. Pertanyaannya adalah: Bila produk yang menglaim sebagai nomor 1 itu tidak cocok untuk kebutuhan Anda, apakah hal itu bermanfaat?

Contoh: Di sebuah majalah otomotif memberikan predikat Car of the year kepada sebuah mobil sedan. Dengan kata lain, mobil sedan tipe itu mendapat gelar mobil nomor 1 di tahun itu. Apakah dengan adanya gelar tersebut serta merta akan membuat Anda membeli mobil tersebut?
Bila keluarga Anda termasuk keluarga besar. Punya anak 3, ayah & ibu serta mertua juga sering diajak jalan-jalan. Kira-kira apakah mobil nomor 1 tersebut cocok untuk Anda?

Cocok adalah kata yang paling tepat. Software akuntansi yang terbaik BAGI Anda adalah software yang paling COCOK dengan kebutuhan Anda.

Berikut tips untuk mencari software akuntansi yang COCOK untuk Anda.

1. Ketahui kebutuhan internal Bisnis Anda.
Bagaimana Anda bisa mengetahui sesuatu cocok atau tidak bila Anda tidak tahu kebutuhan Anda? Bila Anda memang belum mengetahui kebutuhan Anda, mulailah untuk bertanya dulu: Apa tujuan Anda untuk menggunakan software akuntansi?
Jawaban "untuk membantu mencetak faktur" tentunya akan membawa Anda untuk membeli software yang berbeda bila jawabannya adalah: "agar perusahaan saya bisa rapi dan cepat dalam membuat keputusan".
Steven Covey di bukunya yang terkenal: "7 Habit of Highly Effective People" menyatakan salah satu habit orang yang efektif adalah mulai dengan hasil akhir. Oleh sebab itu, mulailah bertanya kepada diri Anda sendiri: Bisnis Anda mau dijadikan seperti apa? Bila Anda ingin bisnis Anda menjadi perusahaan kelas dunia, maka mulailah mencari software akuntansi yang bisa berkembang seiring dengan perkembangan kebutuhan perusahaan Anda. Carilah software yang bisa ikut disesuaikan dengan kebutuhan Anda.

2. Ketahui reputasi dari perusahaan yang mengembangkan software akuntansi tersebut
Membeli software akuntansi ibaratnya seperti melangkah ke pernikahan antara perusahaan Anda dengan perusahaan sang pengembang software. Mengapa demikian? Karena semenjak Anda memutuskan untuk membeli software mereka, maka pada saat itulah Anda akan bergantung pada mereka.
Semua data bisnis Anda akan masuk ke dalam software mereka. Apabila ada sesuatu yang terjadi dengan software tersebut, maka data bisnis Anda adalah taruhannya. Oleh sebab itu, carilah perusahaan yang mempunyai reputasi yang bagus.
Cari tahu mengenai keabsahan perusahaan itu. Kunjungi bila perlu. Bicara dengan pemiliknya untuk mengetahui apa value mereka tentang layanan purna jual.

3. Lakukan uji coba 
Bila Anda sudah mengetahui kebutuhan bisnis Anda dan sudah menemukan software akuntansi yang cocok, maka sebelum Anda memutuskan untuk membeli, ada baiknya Anda luangkan waktu untuk melakukan ujicoba. Ajak semua anggota tim Anda yang terlibat dalam proses operasi software tersebut. Minta masukan dari mereka. Bila ada hal-hal yang mengganggu operasional, ada baiknya dibicarakan dengan pihak vendor agar dapat mendapat solusi yang tepat.

4. Harga yang ditawarkan
Hati-hati dengan harga yang ditawarkan. Cermati apa saja yang akan Anda dapatkan dari harga yang Anda bayar. Secara teoritis, harga sebuah software adalah hampir 0 karena biaya untuk duplikasi software hanya seharga sebuah CD.
Kalau memang demikian, mengapa harga software akuntansi bisa menjadi mahal? Karena Anda butuh:

  1. Konsultan untuk memberikan solusi yang cocok untuk bisnis Anda.
  2. Implementor untuk install & setting software mereka agar bisa berjalan dengan lancar.
  3. Trainer untuk melatih tim & Anda agar bisa menggunakan software mereka dengan baik.
  4. Support untuk membantu Anda bila ada kesulitan dalam menggunakan software mereka.
  5. Kunjungan dari vendor bila ada hal-hal yang tidak bisa diselesaikan via telepon & email.
  6. Programmer untuk melakukan customisasi bagi perusahaan Anda.
Semuanya itu yang membutuhkan biaya yang besar. Silakan dicermati harga yang ditawarkan kepada Anda.

Demikian tips dari saya. Semoga berguna bagi Anda yang sedang mencari-cari software akuntansi untuk perusahaan Anda.



Motivasi Untuk Membangun Kebiasaan Baru

Mana yang lebih bagus? Memulai sebuah habit baru yang bagus dengan motivasi yang salah, atau mengubah motivasi orang untuk melakukan habit yang bagus.

Contoh: Kebanyakan orang akan menganggap sia-sia bila sepulang dari Gym (atau jogging) lalu Anda makan donut atau makanan lainnya yang menurut pandangan orang umum tidak sehat.
Contoh yang lain: Saya sering diajarkan bahwa tidak baik memotivasi Anak untuk belajar atau membereskan ranjang dengan iming-iming akan diberikan hadiah. Dikhawatirkan nanti Anak tersebut, setelah besar, hanya akan membereskan rumah bila ada reward-nya.

Ternyata semua hal itu dibantah oleh Charles Duhigg. Pada bukunya yang terkenal: The power of habit, Charles Duhigg berargumentasi bahwa justru reward awal diperlukan untuk memotivasi seseorang untuk memulai sebuah habit baru. Setiap kali kita terpicu untuk melakukan sebuah rutin, maka kita perlu memberikan imbalan kepada diri kita sendiri agar otak kita mengartikan rutin tersebut sebagai sebuah kenikmatan. Lama-lama, otak kita akan merasakan kenikmatan tersebut bahkan SEBELUM aktivitas tersebut dilakukan. Pada kondisi itulah ketagihan sudah tercipta. Bila ketagihan sudah tercipta, tanpa imbalan pun kita tetap akan melakukan aktivitas rutin tersebut.

Hal ini menjawab mengapa sulit sekali untuk mengajak orang untuk berolah raga setiap hari, walaupun semua orang tahu bahwa olah raga itu sehat bagi kita.

Berikut tips agar kita bisa memulai olah raga setiap hari (atau habit baik apa pun juga).

Otak manusia secara alamiah akan termotivasi untuk melakukan sesuatu dengan cara 2 hal:

  1. Mencari kesenangan
  2. Menghindari kesakitan
Mengapa kita sulit untuk mulai berolah raga?
Bila Anda terakhir kali berolah raga adalah pada saat zaman Anda duduk di bangku SMA/SMU, maka kemungkinan bila Anda mulai lari hari ini, keesokan harinya badan Anda akan sakit semua. Otak Anda akan menerjemahkannya:
  Olah raga = Sakit

Asosiasi ini terbentuk tanpa Anda sadari. Sehingga bila keesokan harinya bila Anda mau mulai olah raga lagi, tanpa Anda sadari, otak Anda mulai mencari-cari alasan untuk tidak mendukung niat Anda. Ada saja alasannya. Sepatu belum kering lah, jalanan masih becek, tadi malam kurang tidur, dan lain sebagainya.

Lalu bagaimana kita menghindari hal tersebut? Badan Anda sakit bukanlah hal yang buruk karena otot Anda sedang menyesuaikan diri dengan aktivitas baru Anda. Dalam 2-3 hari rasa sakit tersebut akan hilang. Tapi otak Anda tidak mau tahu akan hal tersebut.

Agar asosiasi tersebut di atas tidak tercipta, kita perlu mencari asosiasi yang lain, yaitu:
  Olah raga = nikmat

Bagi yang sudah rutin berolah raga, Anda tahu persis bahwa olah raga akan memicu hormon endorfin ke dalam tubuh Anda. Hal ini akan menyebabkan Anda merasa rileks. Para ahli sering menyebut efek ini sebagai: Runners High. High karena endorfin (morfin alamiah).
Kabar bagusnya adalah 'morfin' ini juga membuat Anda ketagihan. Tapi bukannya ketagihan untuk mencari morfin, tapi Anda akan ketagihan dengan olah raga.

Tantangannya adalah: supaya badan Anda bisa merasakan endorfin ini, Anda perlu mengalahkan dulu rasa malas di awal dan rasa sakit di akhir aktivitas olah raga tersebut. Lalu apa solusinya?
Di sinilah terobosan yang dilakukan oleh Charles Duhigg.
Beliau menyarankan agar kita memberikan imbalan instan untuk kita. 

Misalnya: bila Anda sangat suka dengan coklat, maka tidak ada salahnya untuk memberikan diri Anda 1 batang coklat setelah Anda bersusah payah berolah raga. Sehingga sebelum otot Anda merasakan sakit di keesokan harinya, lidah Anda sudah merasakan nikmatnya sehabis olah raga. Lakukan itu terus menerus maka asosiasi di otak Anda akan terbentuk dengan kuat.

Setelah itu, Anda boleh pelan-pelan menurunkan 'imbalan' tersebut. Jumlah coklat yang Anda makan boleh dikurangi pelan-pelan. Sampai akhirnya dihilangkan. Pada saat itulah kebiasaan olah raga Anda sudah tidak bisa dihilangkan karena kenikmatan coklat akan digantikan dengan kenikmatan dari Endorfin.

Bukti bahwa diri Anda sudah ketagihan adalah: Bila Anda tidak melakukan aktivitas tersebut, maka tubuh Anda akan memberikan Anda sinyal bahwa ada yang salah.

Setelah Anda berhasil membentuk 1 habit, maka untuk membentuk habit baru yang lainnya akan menjadi jauh lebih mudah.

Demikian tips dari saya untuk membentuk habit baru. Semoga bermanfaat.

12 Agustus 2013

Mitos Meningkatkan Sales = Meningkatkan Cash flow

Apakah Anda pernah dengar cara meningkatkan cashflow perusahaan Anda salah satunya adalah dengan cara meningkatkan penjualan Anda?
Cara itu benar dengan syarat umur piutang Anda lebih kecil dibandingkan dengan umur hutang Anda. Artikel lengkap mengenai hal ini sudah dibahas di sini. Kali ini saya mau menjelaskan mengapa meningkatkan sales malah akan membuat bisnis Anda semakin terpuruk bila tidak Anda kelola dengan baik.

Untuk menjelaskan hal ini, saya akan memberikan ilustrasi sebagai berikut:

Misalkan Anda membeli barang dagangan dengan termin selama 60 hari. Lalu barang tersebut terjual setelah 90 hari dari tanggal pembelian dan dijual dengan termin 60 hari juga. Maka berdasarkan ilustrasi di atas cash gap bisnis Anda adalah 120 hari.
Dengan kondisi cash gap sebesar itu, strategi meningkatkan cash flow dengan cara meningkatkan sales tidak akan pernah berhasil.
Alih-alih meningkatkan cashflow, Anda malah perlu mencari pinjaman agar penjualan Anda bisa meningkat.

Lalu apa yang perlu Anda lakukan agar penjualan meningkat namun cashflow juga ikut meningkat? Untuk itu, silakan Anda baca artikel cara meningkatkan cashflow berikut ini.

11 Agustus 2013

Cara Meningkatkan Cashflow / Arus Kas Perusahaan Anda

Anda pernah membaca buku Profit Is King yang ditulis oleh Coach Tom Mc Ifle? Beliau adalah Business Coach saya selama 2010-2012. Memang betul, beliau telah membantu meledakkan profit bisnis saya secara luar biasa.
Yang ingin tahu bagaimana cara meningkatkan Profit, silakan baca buku beliau.
Oleh sebab itu di artikel saya kali ini saya akan membahas yang lebih penting lagi, yaitu bagaimana caranya meningkatkan Cashflow perusahaan Anda.

Sebelum kita membahas Cashflow, ada baiknya kita definisikan dulu apa itu Cashflow. Saya mendefinisikan cashflow (Anda boleh tidak setuju dengan definisi saya) adalah: pertambahan atau pengurangan saldo bank/kas Anda dalam periode tertentu.
Bila akhir bulan Juni saldo bank saya Rp. 100 juta dan akhir bulan Juli adalah Rp. 120 juta berarti cash flow saya selama bulan Juli adalah: bertambah Rp. 20 juta.

Di dunia akuntansi dikenal laporan Cash flow di mana Anda bisa melihat dari mana sumber aliran dana Anda. Secara umum, sumber dana ini bisa dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:

  1. Operasional Cashflow, yaitu aliran uang dari operasional bisnis Anda (uang hasil jual/beli).
  2. Investing Cashflow, yaitu aliran uang dari aktivitas investasi (jual/beli aset).
  3. Financing Cashflow, yaitu aliran uang dari aktivitas pembiayaan (tanam/tarik modal perusahaan).
Perusahaan yang sehat adalah perusahaan yang sanggup meningkatkan cashflow-nya dari aktivitas operasional.
Jadi yang akan kita bahas adalah bagaimana caranya meningkatkan operation Cashflow perusahaan Anda.

Perlu Anda ketahui bahwa Cashflow merupakan sebuah efek, bukan penyebab. Itu sebabnya Anda tidak bisa memperbaiki cashflow tanpa mengetahui apa yang menyebabkan cashflow berubah.
Supaya cashflow bertambah, ada 3 cara yang bisa dilakukan, yaitu:
  1. Mengurangi umur piutang (Account Receivable).
  2. Menambah umur hutang (Account Payable).
  3. Mengurangi umur persediaan / stock barang.
Mari kita bahas 1 per 1.

Cara mengurangi umur Piutang
Piutang adalah hasil penjualan Anda yang belum menjadi uang. Semakin cepat Anda menagih piutang Anda, semakin sehat cashflow Anda.
Tips cara mengurangi umur piutang:
  1. Ubah cara pembayaran customer menjadi tunai. Mungkin Anda mengatakan hal itu mustahil. Bagi saya mustahil adalah kata yang diucapkan oleh orang yang malas berpikir. Bila Anda mau berpikir kreatif sedikit, maka Anda akan bisa menemukan cara bagaimana agar bisnis Anda tidak ada piutang. Saya akan memberikan Anda 1 contoh. Sebuah produsen daun teh terbesar di Indonesia secara tidak sengaja menemukan sebuah bisnis model baru yang menguntungkan, yaitu menjual Es Teh. Business model ini bahkan sudah di-franchise-kan. Pada kesempatan ini mereka langsung menerapkan sistem penjualan tunai kepada semua franchisee mereka. Serta merta cashflow mereka langsung melejit bak roket. Mulailah berpikir bagaimana caranya Anda bisa berbisnis dengan dibayar tunai.
  2. Bila Anda tidak bisa terlepas dari bisnis secara piutang, maka Anda harus mempunyai laporan umur piutang yang up-to-date. Laporan umur piutang yang termuktahir merupakan senjata wajib untuk menagih piutang tepat waktu. Customer yang selalu ditagih pada saat piutangnya jatuh tempo mempunyai kecenderungan untuk membayar lebih cepat dibandingkan yang tidak pernah ditagih.
  3. Berikan diskon tambahan untuk customer yang bersedia bayar sebelum jatuh tempo. Sudah hal yang lumrah bisnis memberikan termin pembayaran (TOP=Term of Payment): 2/3 n30. Artinya Anda mempunyai termin pembayaran selama 30 hari. Tapi bila bayar dalam 3 hari pertama, Anda akan dapat tambahan diskon 2%. Dengan suku bunga yang super rendah saat ini, tambahan diskon 2% akan sangat berarti bagi customer Anda.

Cara Menambah Umur Hutang
Berikut tips cara menambah umur hutang Anda:
  1. Lakukan negosiasi ulang dengan vendor Anda. Bila Anda mempunyai reputasi yang bagus, pasti vendor Anda bisa mempertimbangkan untuk memberikan termin yang lebih panjang. Tentunya hal ini butuh komitmen yang sepadan dari Anda untuk misalkan meningkatkan volume pembelian.
  2. Cari vendor lain yang bisa memberikan termin yang lebih panjang.
  3. Gunakan giro dari bank yang tidak begitu terkenal dan biasakan untuk buka giro dengan tanggal jatuh tempo di hari Jumat. Mengapa seperti itu? Karena bila kliring di hari Jumat, maka Akan butuh waktu setidaknya 3 hari di akhir pekan agar dana Anda dipotong oleh bank. Jadi paling tidak Anda bisa menambah 3 hari dari umur hutang Anda.
  4. Pertimbangkan untuk menggunakan Financing dari Bank. Untuk industri distribusi consumer goods, istilah Distributor Financing sudah sangat populer. Pada saat jatuh tempo, bank akan otomatis membayar ke vendor dan Anda mempunyai waktu (tergantung perjanjian) untuk membayar dengan dikenakan bunga bank yang rendah.
Cara Mengurangi Umur Persediaan:
Berikut tips cara mengurangi umur persediaan Anda:
  1. Hanya menjual barang yang fast moving atau yang laku dijual. Untuk mengetahui barang mana yang slow moving dan fash moving, tentunya Anda harus mempunyai laporan umur piutang. Software akuntansi yang canggih harusnya bisa mengeluarkan laporan seperti itu secara real time.
  2. Jual secara obral / berikan promo khusus untuk barang-barang yang sudah lama tidak bergerak (dead stock).
  3. Bila Anda 'dipaksa' oleh vendor untuk 'menelan' produk baru yang slow moving, negosiasikan termin pembayaran yang lebih panjang.
  4. Bundel /cross selling produk yang fast moving dengan yang slow moving.
Untuk bisa mengukur secara tepat umur piutang, umur hutang dan umur persediaan Anda secara rata-rata, Anda butuh tools/alat bantu yang tepat. Dengan tools yang tepat, bukan cuma Anda bisa mengukur, Anda juga bisa coba-coba untuk menghitung apa yang akan terjadi dengan cash flow Anda bila Anda memperbaiki ketiga angka tersebut.

Bila bisnis yang mempunyai omset, piutang, hutang dan persediaan yang besar, pengaturan umur-umur di atas akan melonjakkan cash flow Anda bahkan bisa sampai ratusan juta per bulannya.

Semoga bermanfaat.