05 Juni 2013

Kemampuan Diri Sendiri

Ada sebuah perumpamaan yang saya baca. Judul perumpamaan ini adalah: Perumpamaan Tentang Talenta.
Isi ceritanya adalah sebagai berikut:
Alkisah di suatu zaman, ada seorang tuan tanah yang akan pergi ke negeri seberang. Dia meninggalkan 3 orang anak buah. Masing-masing anak buah diberikan 5, 2 dan 1 talenta sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Saat Tuan tanah tersebut pulang, dia mengumpulkan kembali ketiga anak buanya itu untuk meminta pertanggungjawaban atas uang yang telah diberikan.
Anak buah yang mendapatkan 5 talenta mengerjakan uang tersebut dengan baik dan menghasilkan keuntungan 5 talenta lainnya. Jadi sekarang dia mempunyai 10 talenta. Tuannya memuji dia sebagai Anak buah yang baik & setia.
Anak buah yang mendapatkan 2 talenta juga mengerjakan uangnya dengan baik sehingga menghasilkan 2 talenta lagi. Tuannya juga memuji dia sebagai anak buah yang baik & setia.
Anak buah yang mendapat 1 talenta tidak melakukan apa-apa dengan uang tersebut. Dia menggali tanah lalu menguburkan uangnya. Saat diminta pertanggungjawaban dari Tuannya, dia katakan bahwa Tuannya itu orang yang jahat yang memetik di tempat dia tidak tabur. Akhirnya Tuan tanah tersebut mengambil 1 talenta tersebut dan diberikan kepada yang mempunyai 10 talenta.

Ada banyak hal yang bisa dipelajari dari cerita tersebut. Salah satunya adalah: Yang kaya akan bertambah kaya, sedangkan yang miskin akan bertambah miskin.
Mungkin menurut akal sehat kita, hal tersebut tidak adil. Namun coba lihat sekeliling Anda. Fenomena tersebut terjadi di sekeliling Anda.

Yang menarik dari cerita ini adalah: Talenta merupakan salah satu bentuk uang yang digunakan pada jaman dahulu. Nilainya 1 Talenta = 6000 Dinar. Satu Dinar adalah ukuran gaji buruh 1 hari. Jadi kurang lebih Rp. 100.000,00 (Seratus Ribu Rupiah) per Dinar.
Itu berarti 1 Talenta = 6.000 x 100.000 = Rp. 600.000.000,00 (Enam Ratus Juta Rupiah). Uang yang sangat banyak bahkan untuk jaman sekarang.

Sebelum saya mengerti hal ini, setiap kali saya membaca cerita ini, saya selalu membayangkan 1 Talenta sama dengan 1 keping uang emas. Setelah saya mengerti, saya baru sadar bahwa si anak buah yang mendapatkan 1 Talenta ini benar-benar tidak tahu terima kasih & tidak bersyukur.

Mari kita refleksi ke diri kita sendiri. Apakah kita sering menjadi si-1 Talenta itu? Seberapa sering kita berkata: "Kalau saja saya seperti si A yang lahir di keluarga yang kaya, pasti hidup saya tidak akan seperti ini". Atau "Kalau saya pintar/cantik/ganteng/pandai bicara/dst-nya seperti dia, saya pasti sudah akan sukses".

Kita lupa bahwa walaupun talenta kita tidak sebanyak orang lain, tapi talenta kita sudah lebih dari yang kita butuhkan. Mari kita kembangkan terus apa yang sudah Tuhan taruh di dalam diri kita. Jadilah orang 1 Talenta yang bangga dan bersyukur dan terus mengerjakan apa yang sudah ada di tangan kita semua.