26 Agustus 2013

Pengalaman Berbelanja di Zalora

Sepatu Reebok ku sudah lama rusak. Sejak saat itu, saya sudah lama tidak jogging. Sebagai gantinya, saya biasanya berolahraga ringan di rumah setiap hari. Namun di acara tujuh belasan kemarin, saya ikut meramaikan lomba lari se-RW, walaupun harus mengenakan sandal, membangkitkan kerinduan saya untuk berlari lagi.

Kebetulan saya melihat iklan Zalora, maka saya memutuskan untuk coba berbelanja di situ. Kesan pertama, jujur, ada perasaan tidak nyaman. Biasanya saya beli sepatu di toko, harus mencoba dulu. Saya mengandalkan sensor mata dan perasaan saya. Sekarang saya harus tergantung hanya pada sensor mata saya melihat. Itu pun hanya melihat gambar yang kecil.

Perasaan yang tidak menyenangkan ini sedikit dikompensasi dengan waktu searching yang relatif lebih mudah. Saya bisa sorting produk yang saya cari, dalam hal ini sepatu lari. Kalau di toko, saya harus mondar-mandir ke beberapa toko untuk mencari produk yang saya sukai.

Setelah menemukan produk yang terlihat menarik dan membandingkan dengan beberapa produk yang setara, saya memutuskan untuk membeli produk dalam negeri merek Eagle. Selain harga dan penampilannya yang menarik, sepatu ini mengingatkan masa SMA saya yang begitu fanatik dengan sepatu merek ini.

Hal yang menarik dari proses pembelian ini adalah: Zalora memberikan opsi pembayaran COD, alias bayar saat barang diterima. Menurut saya hal ini merupakan terobosan yang bagus. Selain itu, ongkos kirimnya pun diberikan gratis. Bahkan mereka memberikan garansi uang kembali dalam waktu 7 hari setelah barang diterima. Tanpa berpikir panjang lagi, saya langsung order pada tanggal 18 Agustus 2013.

Email konfirmasi segera dikirim dan dijanjikan dalam waktu 4 sampai dengan 6 hari barang akan dikirim. Setelah ditunggu 5 hari tanpa kabar, ternyata di hari ke-5 saya menerima SMS yang mengabarkan bahwa barang saya sudah dikirim.
Tanggal 26 Agustus 2013 siang saya mendapat kabar dari rumah bahwa kiriman sudah diterima. Jadi kalau dihitung hari kerja, total waktu pengiriman adalah 6 hari kerja (tidak hitung Sabtu dan Minggu). Tepat juga prediksi dia.

Setelah box dibuka, terdapat beberapa dokumen. Saya tunda untuk membaca dokumen tersebut dan langsung melihat sepatu yang saya beli. Terlihat bagus. Saat dicoba juga terasa nyaman. Kondisi sepatu tidak ada yang cacat. Secara keseluruhan saya puas dengan produknya.

Lalu saya mulai melihat dokumen yang dilampirkan. Pertama adalah faktur. Dokumen kedua dan ketiga-nya yang mengejutkan. Mereka sudah mempersiapkan form retur. Kalau-kalau saja saya tidak puas dengan produknya, maka saya tinggal isi form tersebut dan kirim balik ke mereka. Bahkan mereka akan refund ongkos kirimnya bila kesalahan ada di pihak mereka.


Kesimpulan: dari skor 0-10 di mana 0= sangat tidak puas, 10=puas sekali, pengalaman berbelanja di Zalora saya kasih angka 8. Kemudahan memilih produk sudah sangat bagus. Harga juga sangat bersaing. Ketidaknyamanan karena tidak bisa mencoba produk selayaknya membeli produk apparel pada umumnya dikompensasikan dengan garansi pengembalian barang, gratis ongkos kirim dan sistem pembayaran COD. Masukan dari saya: bila waktu pengirimannya bisa lebih cepat, saya pasti akan kasih skor 9. Dugaan saya: Zalora tidak ready stock sehingga harus ambil dulu dari gudang Vendor. Kalau mereka punya stock, saya yakin waktu pengiriman pasti bisa 2 sampai 3 hari.

Tidak apa-apa. Amazon pada awal berdiri pun tidak punya stok kok. Setelah mereka besar, baru mereka berani stok. 

Well done Zalora. Tetap semangat ya. Terus memperbaiki diri.

Oya, tadi pagi saya langsung coba sepatunya keliling-keliling rumah. Sejauh ini, belum ada keluhan dengan sepatu yang saya beli.

25 Agustus 2013

Kesiapan PP 46 Tahun 2013

Telah 2 bulan PP 46 Tahun 2013 berjalan, namun sampai kini masih ada banyak hal-hal yang belum jelas. Pada saat perusahaan saya berkonsultasi dengan AR kami, ternyata ada banyak pertanyaan yang mereka pun tidak bisa jawab.

Beberapa hal yang belum bisa dijawab antara lain:

  1. Potongan PPh 23 yang dipotong oleh customer sebesar 2%, apakah bisa dihilangkan? Tentunya kita bisa menyatakan ke customer bahwa kita kena PP 46 Tahun 2013. Tapi apakah customer mau terima pernyataan lisan seperti itu? Bagaimana pun juga memotong PPh 23 merupakan kewajiban dari customer. Bila kewajiban tersebut tidak dilaksanakan, maka customer tersebut akan mendapat resiko menanggung PPh 23. Bila perusahaan tersebut diperiksa, apakah pemeriksa pajak mau bersusah payah untuk mengecek bila vendor yang menyediakan jasa tersebut masuk dalam kategori PP 46 2013 atau tidak? Tidak ada yang bisa menjawab hal ini.
  2. Bagaimana bila tahun lalu perusahaan mencatat kerugian sehingga tahun ini seharusnya bisa melakukan kompensasi kerugian? Masih menurut AR kami, Pak Mindo, kompensasi kerugian bisa dilakukan hanya sampai bulan Juni 2013. Setelah itu, pendapatan akan dikenakan pajak 1% dan bersifat final. Jadi bila kerugiannya belum terkompensasi habis, bagaimana sisanya? Lagi-lagi tidak ada yang bisa menjawab.
  3. Bila Anda merupakan perusahaan importir, maka Anda akan dikenakan PPh sebesar 2,5% yang tidak bersifat final. Lalu bagaimana pada prakteknya? Dinas Bea dan Cukai saya yakin tidak akan serta-merta menghilangkan PPh ini hanya karena Anda mengaku UMKM dengan omset di bawah 4,8 M.
Selidik punya selidik, ternyata keputusan PP 46 Tahun 2013 ini tidak disetujui oleh Dirjen Pajak. Karena menurut mereka, keputusan PP ini bersifat politis populis. Namun bagaimana pun juga, PP sudah keluar, maka mereka mau tidak mau harus segera memperjelas dan mengeluarkan juklak mengenai PP ini. Bila tidak, saya khawatir, rakyat akan menjadi korban atas ketidakjelasan PP ini.

Semoga akan segera muncul penjelasan mengenai pelaksanaan PP 46 Tahun 2013 agar memberikan ketenangan bagi kita semua.

22 Agustus 2013

Ekspansi Bisnis

Kapan waktu terbaik untuk ekspansi bisnis, seperti: tambah karyawan baru, buka cabang/toko baru, masuk ke teritori yang baru, dan sebagainya?

Menurut Brad Sugars, pendiri ActionCoach, perusahaan pelatihan bisnis yang sangat terkenal, untuk membangun bisnis yang bisa berjalan secara menguntungkan tanpa pemiliknya ada di dalamnya membutuhkan 6 langkah.

Prosesnya dimulai dari Mastery. Anda harus menguasai hal-hal fundamental mengenai bisnis Anda dulu, yaitu: Tujuan, Waktu, Uang, dan Delivery. Saya tidak akan bahas banyak di sini karena bukan tujuan dari artikel ini untuk membahas detail mengenai mastery. Namun intinya adalah: Segala hal mengenai bisnis Anda harus dikuasai dulu.

Tahapan kedua adalah Niche. Setelah Anda menguasai bisnis Anda, termasuk di dalamnya menguasai produk yang ingin Anda jual, Anda mulai konsentrasi untuk meningkatkan penjualan. Anda harus menciptakan USP (Unique Selling Proposition). Anda harus mulai mengkomunikasikan produk Anda ke pasar. 

Nah, di level ini biasanya omset Anda akan meningkat. Secara langsung hal ini akan mengakibatkan operasional perusahaan Anda mulai terlihat kelemahannya di sana-sini. Tim Anda mulai kewalahan namun uang Anda mulai banyak.

Pada level inilah banyak pebisnis yang mulai melakukan kesalahan. Omset yang meningkat menggoda para pebisnis untuk melakukan ekspansi. Operasional yang tidak mulus memunculkan pikiran untuk menambah karyawan untuk membereskan masalah tersebut. Apabila Anda terjebak dengan perangkap maka inilah yang akan terjadi:
  1. Saat Anda ekspansi, maka operasional Anda yang sudah kacau akan bertambah kacau lagi. Akibatnya maka pelanggan Anda mulai merasa tidak nyaman lagi dengan perusahaan Anda. Keluhan mulai masuk. Semakin Anda genjot omset, semakin kelabakan tim Anda, maka semakin banyak keluhan dari pelanggan atas bisnis Anda.
  2. Operasional yang kacau biasanya menyebabkan pebisnis untuk mencari jalan pintas, yaitu mencari tambahan tenaga bantuan. Menambah karyawan secara prematur juga akan memperparah kondisi. Karyawan baru yang tidak dilatih dengan benar serta tidak mempunyai value dan visi yang sama justru akan memperparah operasional perusahaan Anda.
  3. Omset yang membesar biasanya identik dengan uang yang banyak. Begitu pula dengan piutang (bila bisnis Anda menggunakan kredit), hutang serta persediaan. Bila piutang, hutang & persediaan tidak dikelola dengan baik maka cashflow Anda pasti akan terganggu.
Melihat 3 efek di atas kita bisa mengambil kesimpulan bahwa ekspansi bisnis yang prematur akan menempatkan bisnis Anda dalam bahaya.

Lalu apa solusinya? Harusnya di langkah ke-3 yang harus diambil adalah: Leverage.
Pada level ini, Anda mulai membereskan sistem perusahaan Anda. Anda mulai melakukan standarisasi operasional yang nantinya akan menjadi SOP (Standard Operation Procedure) perusahaan. Anda juga perlu memasang KPI (Key Performance Indicator) di semua area bisnis Anda untuk mengukur kemajuan (atau kemunduran) masing-masing area tersebut.
Anda juga perlu mulai invest di system IT agar pekerjaan karyawan bisa lebih cepat. Software komputer untuk akuntansi, payroll, absensi, HRD dan sebagainya sudah perlu Anda miliki agar semua angka-angka bisnis Anda bisa terpantau dengan mudah.
Anda juga butuh sistem rekrutmen karyawan serta pelatihan yang bagus sehingga siap untuk menambah karyawan yang kompeten.

Mengapa level Leverage baru dilakukan setelah Niche dan sebelum ekspansi? Leverage membutuhkan waktu & biaya yang tidak sedikit untuk melaksanakannya. Untuk membeli software akuntansi, Anda butuh uang. Bila bisnis Anda belum menghasilkan uang yang cukup, Anda jangan beli software dulu. Namun kalau Anda sudah punya uang namun langsung ekspansi sebelum pakai software, maka resiko kebocoran di sana sini akan menjadi tanggungan Anda.

Setelah sistem terpasang dengan baik, maka barulah kita masuk ke level berikutnya, yaitu: TEAM

Inilah saatnya bagi Anda untuk mulai buat strategi ekspansi. Karena sistem sudah terbentuk, maka saat Anda rekrut karyawan baru, mereka tinggal dilatih untuk menjalankan sistem yang sudah ada. Bila sistem Anda bagus, maka bisnis Anda tinggal meluncur cepat di jalan tol.

Dua langkah selanjutnya, Synergy dan Result, tidak saya bahas lagi karena tidak relevan dengan artikel ini. Silahkan Anda menghubungi ActionCoach untuk informasi lebih lanjut.

Semoga melalui artikel ini bisa membantu Anda membuat keputusan strategis sebelum melakukan ekspansi bisnis.

Daftar Software Akuntansi Yang Ada di Indonesia

Saya mengerti bahwa proses mencari software akuntansi untuk bisnis Anda merupakan pekerjaan yang sangat sulit. Mengapa? Karena tidak ada toko, seperti toko buku, yang memajang semua jenis buku yang bisa Anda pilih sebelum Anda beli.

Anda harus cari-cari sendiri. Panggil vendor untuk datang, ceritakan kebutuhan Anda, lalu menunggu proposal dari vendor.

Nah, melalui artikel ini, saya mencoba mendaftarkan semua software akuntansi yang ada di Indonesia. Saya hanya akan mendaftarkan produk yang asli made in Indonesia. Produk import tidak akan didaftarkan.

Pada artikel ini saya tidak akan membandingkan 1 per 1.
Berikut kriteria saya membuat daftar ini:

  1. Software akuntansi tersebut harus mempunyai merek dan produk yang jelas. Bukan customisasi / tailor made.
  2. Urutan software berdasarkan abjad dari brand software tersebut, jadi bukan berdasarkan tingkat popularitas. 
  3. Link yang diberikan adalah benar pada saat artikel ini dibuat. Namun saya tidak menjamin link tersebut tetap akan benar di waktu yang akan datang. Bila ada link yang putus, mohon kabari saya.
  4. Harus asli buatan Indonesia. Bukan produk import.
  5. Software yang dikembangankan adalah software akuntansi, bukan software lain seperti: payroll, restoran, POS, dll. Mungkin masing-masing vendor mempunyai varian produk yang lain. Namun yang akan didaftarkan hanya software akuntansinya saja.
  6. Perusahaannya mempunyai domain yang jelas, bukan menggunakan domain gratisan.


Bila Anda adalah vendor software akuntansi asli Indonesia dan ingin produk Anda masuk ke mari, silakan hubungi saya di: agungsachli et gmail.com.


  1. Abipro: www.abipro.co.id
  2. Accurate: www.cpssoft.com
  3. Acosys: www.acosys.co.id
  4. Bee: www.beeaccounting.com
  5. Corsus: www.corsus.net
  6. EAS: www.easyaccountingsystem.co.id
  7. FINA: www.imamatek.com
  8. IS: www.is.co.id
  9. K-System: www.ksystem.info
  10. MAS: www.mas-software.com
  11. Omega: www.omegaakuntansi.com
  12. SisKA: www.kliksiska.com
  13. Zahir: www.zahiraccounting.com
Mana software akuntansi yang terbaik untuk Anda? Silakan cari mana yang paling cocok.
Bila Anda ingin melihat perbandingannya, silakan lihat di sini.

Semoga daftar di atas bermanfaat bagi Anda sebagai basis awal untuk mencari software akuntansi buatan Indonesia yang terbaik untuk bisnis Anda.

Software Akuntansi Terbaik di Indonesia

Kalau Anda sedang mencari-cari software akuntansi untuk bisnis Anda, maka kemungkinan besar Anda akan berjumlah dengan software akuntansi tertentu yang menglaim bahwa software-nya adalah nomor 1 atau nomor 2 di Indonesia.

Presiden pertama kita, Ir. Sukarno, di dalam pidatonya pernah berkata: Semua kecap nomor 1, tidak ada yang nomor 2. Dari situlah kita mulai menggunakan jargon tersebut.

Artikel kali ini tidak akan membahas apakah benar mereka nomor 1. Namun apakah predikat nomor 1-nya ini mempunyai arti bagi Anda atau tidak. Pertanyaannya adalah: Bila produk yang menglaim sebagai nomor 1 itu tidak cocok untuk kebutuhan Anda, apakah hal itu bermanfaat?

Contoh: Di sebuah majalah otomotif memberikan predikat Car of the year kepada sebuah mobil sedan. Dengan kata lain, mobil sedan tipe itu mendapat gelar mobil nomor 1 di tahun itu. Apakah dengan adanya gelar tersebut serta merta akan membuat Anda membeli mobil tersebut?
Bila keluarga Anda termasuk keluarga besar. Punya anak 3, ayah & ibu serta mertua juga sering diajak jalan-jalan. Kira-kira apakah mobil nomor 1 tersebut cocok untuk Anda?

Cocok adalah kata yang paling tepat. Software akuntansi yang terbaik BAGI Anda adalah software yang paling COCOK dengan kebutuhan Anda.

Berikut tips untuk mencari software akuntansi yang COCOK untuk Anda.

1. Ketahui kebutuhan internal Bisnis Anda.
Bagaimana Anda bisa mengetahui sesuatu cocok atau tidak bila Anda tidak tahu kebutuhan Anda? Bila Anda memang belum mengetahui kebutuhan Anda, mulailah untuk bertanya dulu: Apa tujuan Anda untuk menggunakan software akuntansi?
Jawaban "untuk membantu mencetak faktur" tentunya akan membawa Anda untuk membeli software yang berbeda bila jawabannya adalah: "agar perusahaan saya bisa rapi dan cepat dalam membuat keputusan".
Steven Covey di bukunya yang terkenal: "7 Habit of Highly Effective People" menyatakan salah satu habit orang yang efektif adalah mulai dengan hasil akhir. Oleh sebab itu, mulailah bertanya kepada diri Anda sendiri: Bisnis Anda mau dijadikan seperti apa? Bila Anda ingin bisnis Anda menjadi perusahaan kelas dunia, maka mulailah mencari software akuntansi yang bisa berkembang seiring dengan perkembangan kebutuhan perusahaan Anda. Carilah software yang bisa ikut disesuaikan dengan kebutuhan Anda.

2. Ketahui reputasi dari perusahaan yang mengembangkan software akuntansi tersebut
Membeli software akuntansi ibaratnya seperti melangkah ke pernikahan antara perusahaan Anda dengan perusahaan sang pengembang software. Mengapa demikian? Karena semenjak Anda memutuskan untuk membeli software mereka, maka pada saat itulah Anda akan bergantung pada mereka.
Semua data bisnis Anda akan masuk ke dalam software mereka. Apabila ada sesuatu yang terjadi dengan software tersebut, maka data bisnis Anda adalah taruhannya. Oleh sebab itu, carilah perusahaan yang mempunyai reputasi yang bagus.
Cari tahu mengenai keabsahan perusahaan itu. Kunjungi bila perlu. Bicara dengan pemiliknya untuk mengetahui apa value mereka tentang layanan purna jual.

3. Lakukan uji coba 
Bila Anda sudah mengetahui kebutuhan bisnis Anda dan sudah menemukan software akuntansi yang cocok, maka sebelum Anda memutuskan untuk membeli, ada baiknya Anda luangkan waktu untuk melakukan ujicoba. Ajak semua anggota tim Anda yang terlibat dalam proses operasi software tersebut. Minta masukan dari mereka. Bila ada hal-hal yang mengganggu operasional, ada baiknya dibicarakan dengan pihak vendor agar dapat mendapat solusi yang tepat.

4. Harga yang ditawarkan
Hati-hati dengan harga yang ditawarkan. Cermati apa saja yang akan Anda dapatkan dari harga yang Anda bayar. Secara teoritis, harga sebuah software adalah hampir 0 karena biaya untuk duplikasi software hanya seharga sebuah CD.
Kalau memang demikian, mengapa harga software akuntansi bisa menjadi mahal? Karena Anda butuh:

  1. Konsultan untuk memberikan solusi yang cocok untuk bisnis Anda.
  2. Implementor untuk install & setting software mereka agar bisa berjalan dengan lancar.
  3. Trainer untuk melatih tim & Anda agar bisa menggunakan software mereka dengan baik.
  4. Support untuk membantu Anda bila ada kesulitan dalam menggunakan software mereka.
  5. Kunjungan dari vendor bila ada hal-hal yang tidak bisa diselesaikan via telepon & email.
  6. Programmer untuk melakukan customisasi bagi perusahaan Anda.
Semuanya itu yang membutuhkan biaya yang besar. Silakan dicermati harga yang ditawarkan kepada Anda.

Demikian tips dari saya. Semoga berguna bagi Anda yang sedang mencari-cari software akuntansi untuk perusahaan Anda.



Motivasi Untuk Membangun Kebiasaan Baru

Mana yang lebih bagus? Memulai sebuah habit baru yang bagus dengan motivasi yang salah, atau mengubah motivasi orang untuk melakukan habit yang bagus.

Contoh: Kebanyakan orang akan menganggap sia-sia bila sepulang dari Gym (atau jogging) lalu Anda makan donut atau makanan lainnya yang menurut pandangan orang umum tidak sehat.
Contoh yang lain: Saya sering diajarkan bahwa tidak baik memotivasi Anak untuk belajar atau membereskan ranjang dengan iming-iming akan diberikan hadiah. Dikhawatirkan nanti Anak tersebut, setelah besar, hanya akan membereskan rumah bila ada reward-nya.

Ternyata semua hal itu dibantah oleh Charles Duhigg. Pada bukunya yang terkenal: The power of habit, Charles Duhigg berargumentasi bahwa justru reward awal diperlukan untuk memotivasi seseorang untuk memulai sebuah habit baru. Setiap kali kita terpicu untuk melakukan sebuah rutin, maka kita perlu memberikan imbalan kepada diri kita sendiri agar otak kita mengartikan rutin tersebut sebagai sebuah kenikmatan. Lama-lama, otak kita akan merasakan kenikmatan tersebut bahkan SEBELUM aktivitas tersebut dilakukan. Pada kondisi itulah ketagihan sudah tercipta. Bila ketagihan sudah tercipta, tanpa imbalan pun kita tetap akan melakukan aktivitas rutin tersebut.

Hal ini menjawab mengapa sulit sekali untuk mengajak orang untuk berolah raga setiap hari, walaupun semua orang tahu bahwa olah raga itu sehat bagi kita.

Berikut tips agar kita bisa memulai olah raga setiap hari (atau habit baik apa pun juga).

Otak manusia secara alamiah akan termotivasi untuk melakukan sesuatu dengan cara 2 hal:

  1. Mencari kesenangan
  2. Menghindari kesakitan
Mengapa kita sulit untuk mulai berolah raga?
Bila Anda terakhir kali berolah raga adalah pada saat zaman Anda duduk di bangku SMA/SMU, maka kemungkinan bila Anda mulai lari hari ini, keesokan harinya badan Anda akan sakit semua. Otak Anda akan menerjemahkannya:
  Olah raga = Sakit

Asosiasi ini terbentuk tanpa Anda sadari. Sehingga bila keesokan harinya bila Anda mau mulai olah raga lagi, tanpa Anda sadari, otak Anda mulai mencari-cari alasan untuk tidak mendukung niat Anda. Ada saja alasannya. Sepatu belum kering lah, jalanan masih becek, tadi malam kurang tidur, dan lain sebagainya.

Lalu bagaimana kita menghindari hal tersebut? Badan Anda sakit bukanlah hal yang buruk karena otot Anda sedang menyesuaikan diri dengan aktivitas baru Anda. Dalam 2-3 hari rasa sakit tersebut akan hilang. Tapi otak Anda tidak mau tahu akan hal tersebut.

Agar asosiasi tersebut di atas tidak tercipta, kita perlu mencari asosiasi yang lain, yaitu:
  Olah raga = nikmat

Bagi yang sudah rutin berolah raga, Anda tahu persis bahwa olah raga akan memicu hormon endorfin ke dalam tubuh Anda. Hal ini akan menyebabkan Anda merasa rileks. Para ahli sering menyebut efek ini sebagai: Runners High. High karena endorfin (morfin alamiah).
Kabar bagusnya adalah 'morfin' ini juga membuat Anda ketagihan. Tapi bukannya ketagihan untuk mencari morfin, tapi Anda akan ketagihan dengan olah raga.

Tantangannya adalah: supaya badan Anda bisa merasakan endorfin ini, Anda perlu mengalahkan dulu rasa malas di awal dan rasa sakit di akhir aktivitas olah raga tersebut. Lalu apa solusinya?
Di sinilah terobosan yang dilakukan oleh Charles Duhigg.
Beliau menyarankan agar kita memberikan imbalan instan untuk kita. 

Misalnya: bila Anda sangat suka dengan coklat, maka tidak ada salahnya untuk memberikan diri Anda 1 batang coklat setelah Anda bersusah payah berolah raga. Sehingga sebelum otot Anda merasakan sakit di keesokan harinya, lidah Anda sudah merasakan nikmatnya sehabis olah raga. Lakukan itu terus menerus maka asosiasi di otak Anda akan terbentuk dengan kuat.

Setelah itu, Anda boleh pelan-pelan menurunkan 'imbalan' tersebut. Jumlah coklat yang Anda makan boleh dikurangi pelan-pelan. Sampai akhirnya dihilangkan. Pada saat itulah kebiasaan olah raga Anda sudah tidak bisa dihilangkan karena kenikmatan coklat akan digantikan dengan kenikmatan dari Endorfin.

Bukti bahwa diri Anda sudah ketagihan adalah: Bila Anda tidak melakukan aktivitas tersebut, maka tubuh Anda akan memberikan Anda sinyal bahwa ada yang salah.

Setelah Anda berhasil membentuk 1 habit, maka untuk membentuk habit baru yang lainnya akan menjadi jauh lebih mudah.

Demikian tips dari saya untuk membentuk habit baru. Semoga bermanfaat.

12 Agustus 2013

Mitos Meningkatkan Sales = Meningkatkan Cash flow

Apakah Anda pernah dengar cara meningkatkan cashflow perusahaan Anda salah satunya adalah dengan cara meningkatkan penjualan Anda?
Cara itu benar dengan syarat umur piutang Anda lebih kecil dibandingkan dengan umur hutang Anda. Artikel lengkap mengenai hal ini sudah dibahas di sini. Kali ini saya mau menjelaskan mengapa meningkatkan sales malah akan membuat bisnis Anda semakin terpuruk bila tidak Anda kelola dengan baik.

Untuk menjelaskan hal ini, saya akan memberikan ilustrasi sebagai berikut:

Misalkan Anda membeli barang dagangan dengan termin selama 60 hari. Lalu barang tersebut terjual setelah 90 hari dari tanggal pembelian dan dijual dengan termin 60 hari juga. Maka berdasarkan ilustrasi di atas cash gap bisnis Anda adalah 120 hari.
Dengan kondisi cash gap sebesar itu, strategi meningkatkan cash flow dengan cara meningkatkan sales tidak akan pernah berhasil.
Alih-alih meningkatkan cashflow, Anda malah perlu mencari pinjaman agar penjualan Anda bisa meningkat.

Lalu apa yang perlu Anda lakukan agar penjualan meningkat namun cashflow juga ikut meningkat? Untuk itu, silakan Anda baca artikel cara meningkatkan cashflow berikut ini.

11 Agustus 2013

Cara Meningkatkan Cashflow / Arus Kas Perusahaan Anda

Anda pernah membaca buku Profit Is King yang ditulis oleh Coach Tom Mc Ifle? Beliau adalah Business Coach saya selama 2010-2012. Memang betul, beliau telah membantu meledakkan profit bisnis saya secara luar biasa.
Yang ingin tahu bagaimana cara meningkatkan Profit, silakan baca buku beliau.
Oleh sebab itu di artikel saya kali ini saya akan membahas yang lebih penting lagi, yaitu bagaimana caranya meningkatkan Cashflow perusahaan Anda.

Sebelum kita membahas Cashflow, ada baiknya kita definisikan dulu apa itu Cashflow. Saya mendefinisikan cashflow (Anda boleh tidak setuju dengan definisi saya) adalah: pertambahan atau pengurangan saldo bank/kas Anda dalam periode tertentu.
Bila akhir bulan Juni saldo bank saya Rp. 100 juta dan akhir bulan Juli adalah Rp. 120 juta berarti cash flow saya selama bulan Juli adalah: bertambah Rp. 20 juta.

Di dunia akuntansi dikenal laporan Cash flow di mana Anda bisa melihat dari mana sumber aliran dana Anda. Secara umum, sumber dana ini bisa dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:

  1. Operasional Cashflow, yaitu aliran uang dari operasional bisnis Anda (uang hasil jual/beli).
  2. Investing Cashflow, yaitu aliran uang dari aktivitas investasi (jual/beli aset).
  3. Financing Cashflow, yaitu aliran uang dari aktivitas pembiayaan (tanam/tarik modal perusahaan).
Perusahaan yang sehat adalah perusahaan yang sanggup meningkatkan cashflow-nya dari aktivitas operasional.
Jadi yang akan kita bahas adalah bagaimana caranya meningkatkan operation Cashflow perusahaan Anda.

Perlu Anda ketahui bahwa Cashflow merupakan sebuah efek, bukan penyebab. Itu sebabnya Anda tidak bisa memperbaiki cashflow tanpa mengetahui apa yang menyebabkan cashflow berubah.
Supaya cashflow bertambah, ada 3 cara yang bisa dilakukan, yaitu:
  1. Mengurangi umur piutang (Account Receivable).
  2. Menambah umur hutang (Account Payable).
  3. Mengurangi umur persediaan / stock barang.
Mari kita bahas 1 per 1.

Cara mengurangi umur Piutang
Piutang adalah hasil penjualan Anda yang belum menjadi uang. Semakin cepat Anda menagih piutang Anda, semakin sehat cashflow Anda.
Tips cara mengurangi umur piutang:
  1. Ubah cara pembayaran customer menjadi tunai. Mungkin Anda mengatakan hal itu mustahil. Bagi saya mustahil adalah kata yang diucapkan oleh orang yang malas berpikir. Bila Anda mau berpikir kreatif sedikit, maka Anda akan bisa menemukan cara bagaimana agar bisnis Anda tidak ada piutang. Saya akan memberikan Anda 1 contoh. Sebuah produsen daun teh terbesar di Indonesia secara tidak sengaja menemukan sebuah bisnis model baru yang menguntungkan, yaitu menjual Es Teh. Business model ini bahkan sudah di-franchise-kan. Pada kesempatan ini mereka langsung menerapkan sistem penjualan tunai kepada semua franchisee mereka. Serta merta cashflow mereka langsung melejit bak roket. Mulailah berpikir bagaimana caranya Anda bisa berbisnis dengan dibayar tunai.
  2. Bila Anda tidak bisa terlepas dari bisnis secara piutang, maka Anda harus mempunyai laporan umur piutang yang up-to-date. Laporan umur piutang yang termuktahir merupakan senjata wajib untuk menagih piutang tepat waktu. Customer yang selalu ditagih pada saat piutangnya jatuh tempo mempunyai kecenderungan untuk membayar lebih cepat dibandingkan yang tidak pernah ditagih.
  3. Berikan diskon tambahan untuk customer yang bersedia bayar sebelum jatuh tempo. Sudah hal yang lumrah bisnis memberikan termin pembayaran (TOP=Term of Payment): 2/3 n30. Artinya Anda mempunyai termin pembayaran selama 30 hari. Tapi bila bayar dalam 3 hari pertama, Anda akan dapat tambahan diskon 2%. Dengan suku bunga yang super rendah saat ini, tambahan diskon 2% akan sangat berarti bagi customer Anda.

Cara Menambah Umur Hutang
Berikut tips cara menambah umur hutang Anda:
  1. Lakukan negosiasi ulang dengan vendor Anda. Bila Anda mempunyai reputasi yang bagus, pasti vendor Anda bisa mempertimbangkan untuk memberikan termin yang lebih panjang. Tentunya hal ini butuh komitmen yang sepadan dari Anda untuk misalkan meningkatkan volume pembelian.
  2. Cari vendor lain yang bisa memberikan termin yang lebih panjang.
  3. Gunakan giro dari bank yang tidak begitu terkenal dan biasakan untuk buka giro dengan tanggal jatuh tempo di hari Jumat. Mengapa seperti itu? Karena bila kliring di hari Jumat, maka Akan butuh waktu setidaknya 3 hari di akhir pekan agar dana Anda dipotong oleh bank. Jadi paling tidak Anda bisa menambah 3 hari dari umur hutang Anda.
  4. Pertimbangkan untuk menggunakan Financing dari Bank. Untuk industri distribusi consumer goods, istilah Distributor Financing sudah sangat populer. Pada saat jatuh tempo, bank akan otomatis membayar ke vendor dan Anda mempunyai waktu (tergantung perjanjian) untuk membayar dengan dikenakan bunga bank yang rendah.
Cara Mengurangi Umur Persediaan:
Berikut tips cara mengurangi umur persediaan Anda:
  1. Hanya menjual barang yang fast moving atau yang laku dijual. Untuk mengetahui barang mana yang slow moving dan fash moving, tentunya Anda harus mempunyai laporan umur piutang. Software akuntansi yang canggih harusnya bisa mengeluarkan laporan seperti itu secara real time.
  2. Jual secara obral / berikan promo khusus untuk barang-barang yang sudah lama tidak bergerak (dead stock).
  3. Bila Anda 'dipaksa' oleh vendor untuk 'menelan' produk baru yang slow moving, negosiasikan termin pembayaran yang lebih panjang.
  4. Bundel /cross selling produk yang fast moving dengan yang slow moving.
Untuk bisa mengukur secara tepat umur piutang, umur hutang dan umur persediaan Anda secara rata-rata, Anda butuh tools/alat bantu yang tepat. Dengan tools yang tepat, bukan cuma Anda bisa mengukur, Anda juga bisa coba-coba untuk menghitung apa yang akan terjadi dengan cash flow Anda bila Anda memperbaiki ketiga angka tersebut.

Bila bisnis yang mempunyai omset, piutang, hutang dan persediaan yang besar, pengaturan umur-umur di atas akan melonjakkan cash flow Anda bahkan bisa sampai ratusan juta per bulannya.

Semoga bermanfaat.

06 Agustus 2013

Keadilan Dalam PP Nomor 46 Tahun 2013

Perusahaan saya sudah mendapat surat edaran dari kantor pajak mengenai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 46 Tahun 2013 tentang Pajak Penghasilan (PPh). Surat tersebut menyatakan bahwa pajak penghasilan perusahaan yang beromset di bawah 4,8 M setahun diharuskan membayar pajak 1% dari Omset.

Saya coba hitung-hitung apakah dengan cara baru ini setoran pajak perusahaan bisa lebih kecil? Ternyata hasil perhitungannya menyatakan bahwa setoran pajak kami dengan peraturan yang baru akan lebih kecil dibandingkan dengan UU PPh badan yang lama.
Hal ini disebabkan karena margin produk yang kami jual relatif gemuk.

Namun saya membayangkan perusahaan yang mempunyai margin tipis, seperti perusahaan distribusi barang-barang konsumen. Margin mereka paling tinggi adalah 10%.
Coba kita hitung-hitung. Bila omset bulanan mereka adalah Rp. 400 juta per bulan, dengan cara baru, pajak yang harus mereka bayar adalah: 1% x 400 juta = 4 juta per bulan atau 48 juta per tahun.

Dengan cara lama, Gross Profit = 10% x 400 juta = 40 juta. Potong biaya gaji, listrik, sewa, dll, misalkan 20 juta. Net profit = 20 juta/bulan atau 240 juta/tahun.
Dengan peraturan lama, PPH badan-nya = 25% x 50% x 240 juta = Rp. 30 juta per tahun.

Bila dibandingkan dengan hasil perhitungan peraturan yang baru terdapat selisih 18 juta rupiah.

Jadi, pertanyaannya adalah: Apakah peraturan yang baru membantu UKM atau justru mematikan?
Kesimpulan pribadi saya adalah Bila anda pengusaha UKM maka Anda harus:
  1. Mempunyai usaha dengan margin yang besar (di atas 30%).
  2. Mempunyai omset yang besar (di atas 400 juta per bulan).
Bila tidak bisa mencapai salah satu di atas, maka lebih baik Anda menjadi profesional dengan gaji yang besar. Tidak pusing ditekan dari atas (pemerintah) dan dari bawah (karyawan) serta dari samping kiri (istri) dan kanan (anak). :)

02 Agustus 2013

Buta

Pernah mendengar istilah: You don't believe what you see but you see what you believe.

Artikel kali ini akan membahas tentang apa yang bisa membuat kita buta, bukan secara fisik, tapi secara mental. Yang saya definisikan buta adalah: Tidak bisa melihat sesuatu hal walaupun hal tersebut bisa terlihat.

Sebagai seorang pebisnis, tentunya Anda sangat butuh ide-ide kreatif & inovatif. Anda hanya perlu 1 ide kreatif yang brilian untuk melejitkan bisnis Anda. Namun untuk mendapatkan 1 ide brilian tersebut, Anda butuh mencoba berbagai macam ide yang melintas di kelapa Anda.

Nah, kemampuan untuk mengeksekusi ide yang muncul di kelapa Anda itulah merupakan kunci sukses Anda. Bila Anda 'buta' dalam melihat ide tersebut, lewatlah sudah kesempatan Anda untuk bisa membawa bisnis Anda ke level berikutnya.

Berikut hal-hal yang menurut pendapat saya yang bisa membuat orang buta. Semua hal di bawah ini adalah bagian dari believe orang tersebut:

  1. Korupsi/Suap: Setiap orang yang melakukan korupsi yang menguntungkan diri sendiri pasti tidak bisa melihat kebenaran walaupun kebenaran itu sangat jelas melintas di depan matanya. Contoh: Di lokasi Mangga Dua Mal terkenal dengan penjualan DVD bajakannya. Setiap penjualan DVD bajakan bisa berjualan dengan bebas di situ karena ada oknum yang mengutip uang keamanan di situ. Suatu ketika, ada seorang pedagang DVD bajakan yang menolak untuk menyetor uang keamanan tersebut. Tak ayal lagi, dalam sekejap muncul polisi yang datang menyita barang jualannya tersebut. Saat si pedagang protes dengan mengatakan: Kok pedagang lain tidak disita? Polisinya dengan enteng menjawab: "Di mana yang jualan DVD bajakan juga? Nggak ada tuh!". Ya, korupsi memang membuat mata seseorang menjadi 'buta'.
  2. Bohong. Setiap orang yang berbohong, orang pertama yang dia bohongi tentu saja diri dia sendiri. Ketika Anda sudah berbohong kepada diri Anda sendiri, saat kebenaran datang, Anda pun tidak bisa melihat hal itu.
  3. Pelit. Saat Anda pelit untuk mengeluarkan uang untuk tujuan tertentu, maka mata Anda tidak bisa melihat peluang yang ada di balik uang yang Anda keluarkan. Sebagai contoh: Ketika saya sedang belajar mengenai Personal Development, saya menemukan bahwa ada 1 materi Audio Video dari Jim Rohn seharga $350-an. Plus ongkos kirim + pajak masukan, total biaya bisa mencapai $600. Saat itu saya merasa mahal sekali harganya. Namun saya paksakan diri saya. Ternyata keputusan saya tidak sia-sia. Pembelajaran yang saya dapatkan dari materi tersebut menjadi fondasi kuat saya di saat saya mendaki karir saya sebagai pebisnis. Saya membayangkan bila dulu saya pelit dan tidak mau mengeluarkan uang sebesar itu, tentunya pengetahuan yang saya miliki saat ini tidak mungkin bisa saya dapatkan.
  4. Takut/Khawatir. Ketakutan atau kekhawatiran umumnya disebabkan karena seseorang tidak mengetahui apa yang terjadi sehingga ada banyak ketidak pastian. Ketakutan ini apabila tidak dihilangkan akan menyebabkan diri Anda tidak bisa melihat tantangan di depan Anda sebagai sebuah peluang. Sebagai contoh: Dulu di maintenance contract perusahaan saya dengan customer ada klausul yang membatasi jumlah kunjungan. Saya khawatir bila ada customer yang manja dan minta dikunjungi terus akan menyebabkan biaya operasional menjadi bengkak. Namun kekhawatiran tersebut saya tampik. Sekarang kami sudah tidak batasi lagi jumlah kunjungan dalam 1 tahun. Ternyata kekhawatiran saya tidak terwujud. Tidak ada customer yang tidak ada kerjaan memanggil kami datang bila tidak ada hal yang mendesak yang perlu dibantu. Satu tips lagi dari saya untuk menghilangkan ketakutan/kekhawatiran adalah dengan cara bersyukur. Emosi negatif dan emosi positif tidak pernah bisa bersatu. Satu-satunya cara untuk menghilangkan emosi negatif adalah dengan memasukkan emosi positif ke dalam hati Anda. Bersyukur adalah energi positif yang paling tinggi tinggal energinya.
  5. Yang terakhir adalah Zona Nyaman. Zona nyaman akan membuat diri Anda tidak melihat lagi peluang-peluang yang muncul. Anda sudah tidak lagi berpikir kreatif. Tubuh Anda juga sudah tidak dalam kondisi siap untuk bertempur. Cara mengatasinya juga mudah. Reset impian Anda. Bila Anda terjebak di dalam zona nyaman itu berarti Anda sudah mencapai impian Anda. Set impian yang baru yang lebih tinggi lagi. Tidak ada yang tidak mungkin.
Semoga artikel ini dapat membantu Anda untuk melihat peluang-peluang baru untuk meningkatkan bisnis Anda ke level berikutnya.