Tanggal 29 April 2009 saya kembali diundang menjadi dosen tamu di
LPPM. Mata kuliah yang saya ajarkan adalah Manajemen produksi dengan topik Synchronous Manufacturing.
Sejak tahun 2005 secara berkala saya diundang oleh Pak Sumartoyo, Dba untuk mengisi kelas perkenalan cara membuat jadual produksi berdasarkan sistem Synchronous Manufacturing (Sync Mfg). Sync Mfg sering juga dikenal dengan Theory of Constraint (TOC) yang pertama kali diperkenalkan oleh
Eliyahu Goldratt. Saat ini Sync Mfg sudah digunakan oleh banyak perusahaan manufaktur terkemuka di dunia, di antaranya adalah:
Boeing dan
Seagate.
Sistem ini telah terbukti bisa meningkatkan performa produksi sebuah pabrik secara signifikan. Produksi bisa dikerjakan dengan lebih cepat, kapasitas produksi menjadi meningkat, biaya dalam bentuk inventory juga bisa ditekan.
Sedikit mengenai Sync Mfg. Prinsipnya adalah: Keluaran dari sebuah sistem akan dibatasi oleh resource yang paling rendah. Hal ini bisa dianalogikan seperti sebuah rantai. Kekuatan sebuah rantai akan ditentukan oleh sambungannya yang paling lemah.
Sayangnya, saat ini belum banyak perusahaan manufaktur di Indonesia yang sudah mengadopsi teknik produksi seperti ini. Kebanyakan pabrik di Indonesia masih bergumul dengan masalah pasar dan bertahan hidup. Belum banyak yang sudah masuk ke tahapan efisiensi produksi.
Semoga dengan semakin banyaknya pelajar yang memahami Sync Mfg, akan semakin banyak pabrik-pabrik di Indonesia yang makin efisien dan kompetitif di pasar.