11 Agustus 2013

Cara Meningkatkan Cashflow / Arus Kas Perusahaan Anda

Anda pernah membaca buku Profit Is King yang ditulis oleh Coach Tom Mc Ifle? Beliau adalah Business Coach saya selama 2010-2012. Memang betul, beliau telah membantu meledakkan profit bisnis saya secara luar biasa.
Yang ingin tahu bagaimana cara meningkatkan Profit, silakan baca buku beliau.
Oleh sebab itu di artikel saya kali ini saya akan membahas yang lebih penting lagi, yaitu bagaimana caranya meningkatkan Cashflow perusahaan Anda.

Sebelum kita membahas Cashflow, ada baiknya kita definisikan dulu apa itu Cashflow. Saya mendefinisikan cashflow (Anda boleh tidak setuju dengan definisi saya) adalah: pertambahan atau pengurangan saldo bank/kas Anda dalam periode tertentu.
Bila akhir bulan Juni saldo bank saya Rp. 100 juta dan akhir bulan Juli adalah Rp. 120 juta berarti cash flow saya selama bulan Juli adalah: bertambah Rp. 20 juta.

Di dunia akuntansi dikenal laporan Cash flow di mana Anda bisa melihat dari mana sumber aliran dana Anda. Secara umum, sumber dana ini bisa dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:

  1. Operasional Cashflow, yaitu aliran uang dari operasional bisnis Anda (uang hasil jual/beli).
  2. Investing Cashflow, yaitu aliran uang dari aktivitas investasi (jual/beli aset).
  3. Financing Cashflow, yaitu aliran uang dari aktivitas pembiayaan (tanam/tarik modal perusahaan).
Perusahaan yang sehat adalah perusahaan yang sanggup meningkatkan cashflow-nya dari aktivitas operasional.
Jadi yang akan kita bahas adalah bagaimana caranya meningkatkan operation Cashflow perusahaan Anda.

Perlu Anda ketahui bahwa Cashflow merupakan sebuah efek, bukan penyebab. Itu sebabnya Anda tidak bisa memperbaiki cashflow tanpa mengetahui apa yang menyebabkan cashflow berubah.
Supaya cashflow bertambah, ada 3 cara yang bisa dilakukan, yaitu:
  1. Mengurangi umur piutang (Account Receivable).
  2. Menambah umur hutang (Account Payable).
  3. Mengurangi umur persediaan / stock barang.
Mari kita bahas 1 per 1.

Cara mengurangi umur Piutang
Piutang adalah hasil penjualan Anda yang belum menjadi uang. Semakin cepat Anda menagih piutang Anda, semakin sehat cashflow Anda.
Tips cara mengurangi umur piutang:
  1. Ubah cara pembayaran customer menjadi tunai. Mungkin Anda mengatakan hal itu mustahil. Bagi saya mustahil adalah kata yang diucapkan oleh orang yang malas berpikir. Bila Anda mau berpikir kreatif sedikit, maka Anda akan bisa menemukan cara bagaimana agar bisnis Anda tidak ada piutang. Saya akan memberikan Anda 1 contoh. Sebuah produsen daun teh terbesar di Indonesia secara tidak sengaja menemukan sebuah bisnis model baru yang menguntungkan, yaitu menjual Es Teh. Business model ini bahkan sudah di-franchise-kan. Pada kesempatan ini mereka langsung menerapkan sistem penjualan tunai kepada semua franchisee mereka. Serta merta cashflow mereka langsung melejit bak roket. Mulailah berpikir bagaimana caranya Anda bisa berbisnis dengan dibayar tunai.
  2. Bila Anda tidak bisa terlepas dari bisnis secara piutang, maka Anda harus mempunyai laporan umur piutang yang up-to-date. Laporan umur piutang yang termuktahir merupakan senjata wajib untuk menagih piutang tepat waktu. Customer yang selalu ditagih pada saat piutangnya jatuh tempo mempunyai kecenderungan untuk membayar lebih cepat dibandingkan yang tidak pernah ditagih.
  3. Berikan diskon tambahan untuk customer yang bersedia bayar sebelum jatuh tempo. Sudah hal yang lumrah bisnis memberikan termin pembayaran (TOP=Term of Payment): 2/3 n30. Artinya Anda mempunyai termin pembayaran selama 30 hari. Tapi bila bayar dalam 3 hari pertama, Anda akan dapat tambahan diskon 2%. Dengan suku bunga yang super rendah saat ini, tambahan diskon 2% akan sangat berarti bagi customer Anda.

Cara Menambah Umur Hutang
Berikut tips cara menambah umur hutang Anda:
  1. Lakukan negosiasi ulang dengan vendor Anda. Bila Anda mempunyai reputasi yang bagus, pasti vendor Anda bisa mempertimbangkan untuk memberikan termin yang lebih panjang. Tentunya hal ini butuh komitmen yang sepadan dari Anda untuk misalkan meningkatkan volume pembelian.
  2. Cari vendor lain yang bisa memberikan termin yang lebih panjang.
  3. Gunakan giro dari bank yang tidak begitu terkenal dan biasakan untuk buka giro dengan tanggal jatuh tempo di hari Jumat. Mengapa seperti itu? Karena bila kliring di hari Jumat, maka Akan butuh waktu setidaknya 3 hari di akhir pekan agar dana Anda dipotong oleh bank. Jadi paling tidak Anda bisa menambah 3 hari dari umur hutang Anda.
  4. Pertimbangkan untuk menggunakan Financing dari Bank. Untuk industri distribusi consumer goods, istilah Distributor Financing sudah sangat populer. Pada saat jatuh tempo, bank akan otomatis membayar ke vendor dan Anda mempunyai waktu (tergantung perjanjian) untuk membayar dengan dikenakan bunga bank yang rendah.
Cara Mengurangi Umur Persediaan:
Berikut tips cara mengurangi umur persediaan Anda:
  1. Hanya menjual barang yang fast moving atau yang laku dijual. Untuk mengetahui barang mana yang slow moving dan fash moving, tentunya Anda harus mempunyai laporan umur piutang. Software akuntansi yang canggih harusnya bisa mengeluarkan laporan seperti itu secara real time.
  2. Jual secara obral / berikan promo khusus untuk barang-barang yang sudah lama tidak bergerak (dead stock).
  3. Bila Anda 'dipaksa' oleh vendor untuk 'menelan' produk baru yang slow moving, negosiasikan termin pembayaran yang lebih panjang.
  4. Bundel /cross selling produk yang fast moving dengan yang slow moving.
Untuk bisa mengukur secara tepat umur piutang, umur hutang dan umur persediaan Anda secara rata-rata, Anda butuh tools/alat bantu yang tepat. Dengan tools yang tepat, bukan cuma Anda bisa mengukur, Anda juga bisa coba-coba untuk menghitung apa yang akan terjadi dengan cash flow Anda bila Anda memperbaiki ketiga angka tersebut.

Bila bisnis yang mempunyai omset, piutang, hutang dan persediaan yang besar, pengaturan umur-umur di atas akan melonjakkan cash flow Anda bahkan bisa sampai ratusan juta per bulannya.

Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar: