22 Agustus 2013

Motivasi Untuk Membangun Kebiasaan Baru

Mana yang lebih bagus? Memulai sebuah habit baru yang bagus dengan motivasi yang salah, atau mengubah motivasi orang untuk melakukan habit yang bagus.

Contoh: Kebanyakan orang akan menganggap sia-sia bila sepulang dari Gym (atau jogging) lalu Anda makan donut atau makanan lainnya yang menurut pandangan orang umum tidak sehat.
Contoh yang lain: Saya sering diajarkan bahwa tidak baik memotivasi Anak untuk belajar atau membereskan ranjang dengan iming-iming akan diberikan hadiah. Dikhawatirkan nanti Anak tersebut, setelah besar, hanya akan membereskan rumah bila ada reward-nya.

Ternyata semua hal itu dibantah oleh Charles Duhigg. Pada bukunya yang terkenal: The power of habit, Charles Duhigg berargumentasi bahwa justru reward awal diperlukan untuk memotivasi seseorang untuk memulai sebuah habit baru. Setiap kali kita terpicu untuk melakukan sebuah rutin, maka kita perlu memberikan imbalan kepada diri kita sendiri agar otak kita mengartikan rutin tersebut sebagai sebuah kenikmatan. Lama-lama, otak kita akan merasakan kenikmatan tersebut bahkan SEBELUM aktivitas tersebut dilakukan. Pada kondisi itulah ketagihan sudah tercipta. Bila ketagihan sudah tercipta, tanpa imbalan pun kita tetap akan melakukan aktivitas rutin tersebut.

Hal ini menjawab mengapa sulit sekali untuk mengajak orang untuk berolah raga setiap hari, walaupun semua orang tahu bahwa olah raga itu sehat bagi kita.

Berikut tips agar kita bisa memulai olah raga setiap hari (atau habit baik apa pun juga).

Otak manusia secara alamiah akan termotivasi untuk melakukan sesuatu dengan cara 2 hal:

  1. Mencari kesenangan
  2. Menghindari kesakitan
Mengapa kita sulit untuk mulai berolah raga?
Bila Anda terakhir kali berolah raga adalah pada saat zaman Anda duduk di bangku SMA/SMU, maka kemungkinan bila Anda mulai lari hari ini, keesokan harinya badan Anda akan sakit semua. Otak Anda akan menerjemahkannya:
  Olah raga = Sakit

Asosiasi ini terbentuk tanpa Anda sadari. Sehingga bila keesokan harinya bila Anda mau mulai olah raga lagi, tanpa Anda sadari, otak Anda mulai mencari-cari alasan untuk tidak mendukung niat Anda. Ada saja alasannya. Sepatu belum kering lah, jalanan masih becek, tadi malam kurang tidur, dan lain sebagainya.

Lalu bagaimana kita menghindari hal tersebut? Badan Anda sakit bukanlah hal yang buruk karena otot Anda sedang menyesuaikan diri dengan aktivitas baru Anda. Dalam 2-3 hari rasa sakit tersebut akan hilang. Tapi otak Anda tidak mau tahu akan hal tersebut.

Agar asosiasi tersebut di atas tidak tercipta, kita perlu mencari asosiasi yang lain, yaitu:
  Olah raga = nikmat

Bagi yang sudah rutin berolah raga, Anda tahu persis bahwa olah raga akan memicu hormon endorfin ke dalam tubuh Anda. Hal ini akan menyebabkan Anda merasa rileks. Para ahli sering menyebut efek ini sebagai: Runners High. High karena endorfin (morfin alamiah).
Kabar bagusnya adalah 'morfin' ini juga membuat Anda ketagihan. Tapi bukannya ketagihan untuk mencari morfin, tapi Anda akan ketagihan dengan olah raga.

Tantangannya adalah: supaya badan Anda bisa merasakan endorfin ini, Anda perlu mengalahkan dulu rasa malas di awal dan rasa sakit di akhir aktivitas olah raga tersebut. Lalu apa solusinya?
Di sinilah terobosan yang dilakukan oleh Charles Duhigg.
Beliau menyarankan agar kita memberikan imbalan instan untuk kita. 

Misalnya: bila Anda sangat suka dengan coklat, maka tidak ada salahnya untuk memberikan diri Anda 1 batang coklat setelah Anda bersusah payah berolah raga. Sehingga sebelum otot Anda merasakan sakit di keesokan harinya, lidah Anda sudah merasakan nikmatnya sehabis olah raga. Lakukan itu terus menerus maka asosiasi di otak Anda akan terbentuk dengan kuat.

Setelah itu, Anda boleh pelan-pelan menurunkan 'imbalan' tersebut. Jumlah coklat yang Anda makan boleh dikurangi pelan-pelan. Sampai akhirnya dihilangkan. Pada saat itulah kebiasaan olah raga Anda sudah tidak bisa dihilangkan karena kenikmatan coklat akan digantikan dengan kenikmatan dari Endorfin.

Bukti bahwa diri Anda sudah ketagihan adalah: Bila Anda tidak melakukan aktivitas tersebut, maka tubuh Anda akan memberikan Anda sinyal bahwa ada yang salah.

Setelah Anda berhasil membentuk 1 habit, maka untuk membentuk habit baru yang lainnya akan menjadi jauh lebih mudah.

Demikian tips dari saya untuk membentuk habit baru. Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar: